TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam rangka memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan, Anggota DPD RI-MPR RI dari Provinsi Jawa Timur, Lia Istifhama, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama element masyarakat Jawa Timur yang di gelar di BG Junction Surabaya, Kamis (27/2/2025).
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bertema 'Reinterpretasi 4 Pilar Kebangsaan dalam Menjawab Tantangan Disrupsi dan Polarisasi Sosial' juga menghadirkan dua narasumber yakni Kepala Kantor Perwakilan DPD RI Jawa Timur, Roni Suharso, dan akademisi/dosen dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Dr. Ries Dyah Fitriyah.
Diskusi yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai element, organisasi masyarakat, kepemudaan, Mahasiswa, tokoh masyarakat ini bertujuan untuk membahas bagaimana nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 Tap MPR, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dapat terus dijaga serta diadaptasi dalam menghadapi perubahan sosial yang semakin kompleks diera disrupsi digital dan polarisasi di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Lia Istifhama menekankan bahwa di era modern ini, perubahan sosial yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi sering kali berdampak pada munculnya perpecahan di masyarakat.
Disrupsi digital membawa banyak kemudahan, tetapi juga menimbulkan tantangan seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta meningkatnya polarisasi politik dan sosial.
"Empat Pilar Kebangsaan harus selalu kita reinterpretasi sesuai dengan zaman. Pancasila, harus tetap menjadi pedoman moral dalam berinteraksi di dunia digital agar masyarakat tidak terpecah belah akibat perbedaan pandangan dan tidak termakan berita hoaks atau berita tidak benar," Kata Ning Lia sapaan akrab Anggota Komite III DPD RI ini.
Ning Lia juga mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran bahwa kebebasan berpendapat dalam era digital harus tetap berlandaskan nilai-nilai kebangsaan agar tidak menimbulkan konflik yang merugikan persatuan bangsa.
"Perkembangan Media Sosial harus benar-benar kita manfaatkan dengan baik dan Positif yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan," Ungkapnya.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan DPD RI Jawa Timur, Roni Suharso, menyampaikan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan harus terus diperkuat, terutama di kalangan generasi muda yang semakin aktif di dunia digital.
"Negara ini berdiri atas dasar kebersamaan. Jika masyarakat hanya terfokus pada perbedaan dan terjebak dalam polarisasi sosial, maka kita akan kehilangan esensi dari persatuan yang telah dibangun oleh para pendiri bangsa," ungkap Roni Suharso.
Sementara itu, Dr. Ries Dyah Fitriyah dari UINSA Surabaya menjelaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah bagaimana menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan ke dalam pola pikir masyarakat yang semakin terpengaruh oleh arus informasi global.
"Pendidikan dan literasi digital sangat penting dalam menjaga semangat kebangsaan. Kita harus mendorong pemahaman yang lebih kritis terhadap informasi yang beredar agar masyarakat tidak mudah terpecah belah oleh propaganda atau berita bohong," ujar Dr. Ries Dyah Fitriyah.
Diakhir Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Dr. Lia Istifhama M.E.I. memaparkan jika ada beberapa rekomendasi konkret untuk menjaga keberlangsungan Empat Pilar Kebangsaan di era disrupsi dan polarisasi sosial, di antaranya:
1. Penguatan Literasi Digital
Masyarakat harus dibekali dengan kemampuan memilah informasi yang benar dan menghindari provokasi yang dapat memicu perpecahan.
2. Peningkatan Kesadaran terhadap Nilai Pancasila di Dunia Digital
Prinsip-prinsip Pancasila harus terus diterapkan dalam berkomunikasi di media sosial agar interaksi tetap harmonis dan tidak menimbulkan perpecahan.
3. Kolaborasi antara Pemerintah, Akademisi, dan Masyarakat
Program-program edukasi kebangsaan harus melibatkan berbagai pihak agar dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, khususnya generasi muda.
4. Memanfaatkan Teknologi untuk Mempromosikan Persatuan
Platform digital bisa digunakan sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan positif dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
"Dengan Sosialisasi ini, kita harapkan pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan dapat terus diperkuat, sehingga Bangsa Indonesia tetap solid dalam menghadapi tantangan zaman," Pungkas Ning Lia. (*)