Hasil Uji Sampel BBM di 75 Titik Sesuai Standar, Pertamina dan Kejagung Minta Publik Tak Khawatir
GH News March 07, 2025 10:04 AM

PT Pertamina Persero mengaku telah melakukan uji sampel bersama Balai Besar Pengujian Migas (Lemigas) di 75 tempat, termasuk 33 SPBU di Jakarta, Depok, Bogor dan Tangerang Selatan.

Uji dilakukan bersama dua lembaga independen yakni Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland Indonesia. 

Hasil dari pengujian tersebut, menunjukkan bahwa kualitas BBM Pertamina sudah sesuai standar pemerintah.

Hal itu, dilakukan Pertamina dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik atas kualitas BBM buntut kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produksi kilang yang menyeret sejumlah pejabatnya.

Akhirakhir ini, masyarakat memang resah dengan isu oplosan antara BBM jenis Pertamax dan Pertalite dalam kasus dugaan korupsi tersebut. 

Dengan hasil uji tersebut, Pertamina bersama Kejaksaan Agung (Kejagung) selaku pihak yang melakukan penyidikan kasus di tubuh Pertamina ini, meminta masyarakat agar tak khawatir dengan kualitas BBM yang dibeli. 

"Hasil uji kualitasnya sudah sesuai dengan standar spesifikasi teknis, seperti yang dipersyaratkan Ditjen Migas (Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi),” ucap Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/3/2025). 

Simon mengatakan, Pertamina akan terus melakukan uji BBM untuk memastikan kualitas bahan bakar yang beredar di masyarakat.

Pihaknya juga memastikan, uji kualitas BBM juga tidak hanya dilakukan di wilayah Jabodetabek, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami juga menyampaikan ke masyarakat bahwa uji ini akan terbuka dan transparan, masyarakat juga dapat ikut serta untuk mengawasi," ujar Simon. 

Dalam kesempatan yang sama, Kejagung meminta masyarakat untuk tetap memilih BBM produksi Pertamina.

Jaksa Agung ST Burhanuddin juga memastikan stok BBM pada tahun 20182023, yang menjadi fokus penyidikan kasus korupsi itu tidak ada lagi di pasaran. 

Burhanuddin meminta agar masyarakat tetap tenang karena menurutnya saat ini stok BBM yang beredar sesuai standar.

"Bahan bakar minyak adalah barang habis pakai dan jika dilihat dari sisi lamanya stok kecukupan BBM yang sekitar antara 2123 hari, maka BBM yang dipasarkan pada tahun 20182023 tidak ada lagi stok di dalam tahun 2024," kata Burhanuddin di Kejagung, Kamis (6/3/2025).

Ia menegaskan, BBM pada 2024 sampai sekarang sudah sesuai standar.

"Penyidikan ini tempus delitinya, waktu kejadiannya adalah tahun 20182023. Tolong ini, tempus ini nantinya akan memengaruhi tentang kondisi minyak premium ya, minyak pertamax yang ada di pasaran." 

"Artinya bahwa mulai 2024 ke sini itu tidak ada kaitannya yang sedang diselidiki. Artinya kondisi pertamax yang ada sudah bagus dan sudah sesuai dengan standar yang ada di Pertamina," jelasnya. 

Burhanuddin pun meminta agar masyarakat tetap memberikan dukungan kepada Pertamina.

"Kami berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isuisu yang belum tentu kebenarannya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

"Kami akan terus memberikan dukungan kepada PT Pertamina dalam menjalankan tugas khususnya dalam melaksanakan persediaan BBM dalam menghadapi bulan suci Ramadan serta persiapan pelaksanaan Idul Fitri 1446 H," lanjutnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.