BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU- Hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (7/3) mengakibatkan banjir di beberapa kawasan di Kabupaten Tapin, Sabtu (8/3). Salah satunya Kelurahan Raya Belanti (Cempaka), Kecamatan Binuang.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, banjir terjadi sejak Sabtu sekitar pukul 12.00 Wita dengan ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 70 sentimeter.
Sejumlah rumah terdampak terutama di RT 12, RT 13, dan RT 14. Total warga terdampak sebanyak 225 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 900 jiwa. Satu fasilitas umum yakni SDN Binuang 10 juga terendam.
Wilayah ini merupakan dataran rendah yang kerap terdampak banjir dan proses surutnya air cenderung lambat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin H Akhmad Syofyan mengungkapkan sejak Jumat siang timnya telah bergerak melakukan evakuasi serta pendataan warga terdampak. “Kami melaksanakan evakuasi di Kelurahan Binuang, Desa Tungkap, khususnya di bantaran Sungai Binuang,” ujar Syofyan.
Warga Teluk Masjid, Kelurahan Binuang, serta Desa Tungkap RT 5 dan Kelurahan Raya Beranti RT 01 menjadi prioritas evakuasi. Tim BPBD juga tengah bersiaga di Kelurahan Raya Beranti, terutama di RT 14, 13, dan 12, untuk mengantisipasi kemungkinan kiriman air dari hulu.
Sementara banjir di Pasar Keramat Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), juga merendam kawasan Pasar Ramadan dan Pasar Buah yang berlokasi di akses jalan, Sabtu. Meski demikian para pedagang tetap semangat berjualan. Jalan yang tergenang di Pasar Ramadan hanya sebagian.
“Jumat sore, air sudah masuk, dan mengenangi area Pasar Ramadan disertai hujan deras. Jika kemarin karena air hujan yang tak tertampung di saluran air, hari ini tampaknya air dari luapan Sungai Barabai,” ungkap Bariah, pedagang pecel.
Sementara itu debit air Sungai Martapura di Desa Keramat Martapura Timur Kabupaten Banjar mulai meluap ke badan jalan. Air dari hulu misal dari Pengaron bergerak ke bawah dan mengalir ke Simpangempat, Astambul hingga ke Martapura Timur.
Dilaporkan, pada Sabtu pukul 10.00 Wita, air Sungai Martapura mulai merendam ruas jalan dari Pekauman ke arah Kampung Keramat. “Ketinggian air di jalan antara 20 hingga 30 sentimeter, “ jelas warga Sodik.
Jalan Keramat hingga ke arah Desa Tungkaran juga terendam. “Tidak bisa ke Keramat dari Tungkaran. Bisa dilalui tapi kendaraan bisa mogok. Jadi harus memutar dulu lewat Sungai Sipai,” kata Hasan. (tar/lis/han)