Jawaban Baim Wong Soal Alasan Jauhkan Anaknya dari Paula Verhoeven: Jangan Menyudutkan Saya Terus
Murhan March 09, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Proses perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven masih jadi perhatian publik. 

Bahkan, sidang cerai keduanya telah digelar pada Rabu (5/3/2025).

Baim Wong tetap yakin pada pendiriannya soal dugaan perselingkuhan yang dilakukan Paula Verhoeven. 

Saat ini kedua anaknya pun tinggal bersama dengannya.

Hal itu yang membuat para netizen lantas memberikan kritik terkait Paula yang disebut sulit untuk bertemu anak-anaknya.

"Pokoknya insya Allah mudah-mudahan kebahagiaan anak ya," ujar Baim, dikutip dari Tribunnews.

Seusai sidang, Baim Wong juga menyebut jika tak boleh ada lagi pihak yang menyudutkannya terkait persoalan tentang anak. 

Seperti yang diketahui, saat ini Kiano dan Kenzo memang tinggal dengan Baim Wong.

Baginya, tak ada alasan menjauhkan anak-anaknya dari ibunya.

"Anak pasti sama orangtuanya kok, sama ibunya juga pasti. Cuman jangan menyudutkan saya terus, saya juga bingung," jelasnya.

Kini proses perceraian masih berlangsung. 

Baim Wong mengungkap jika dirinya akan terus memperjuangkan kebahagiaan anak-anaknya dan tetap mengikuti proses hukum yang ada.

"Ya pasti ikutin aja. Doain aja buat anak-anak ya," ujarnya.

Dilansir dari Kompas.com, pokok permasalahan perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven diungkap oleh Fahmi Bachmid. 

Sebagai kuasa hukum Baim, Fahmi menegaskan bahwa perceraian terkait dengan adanya dugaan perselingkuhan Paula dengan pria lain.

Bahkan hal itu dilakukan secara terang-terangan.

"Tapi perkara bagaimana ada seseorang berduaan ya bukan dengan muhrimnya. Jadi secara syariat Islam itu melanggar. Hukum Islam itu sangat keras, sangat ketat," jelas Fahmi.

Sementara, Paula Verhoeven curhat tentang sikap anak-anaknya yang dinilai berubah.

Ada rasa sedih di hati Paula saat kedua anaknya kini jarang menghabiskan waktu bersamanya. 

Bahkan ia mengungkap jika perlakuan Kiano dan Kenzo padanya kian berubah.

Curhatannya lantas ia bagikan melalui Instagram @paula_verhoeven.

Paula Verhoeven mencurahkan isi hatinya terkait respons kedua putranya pada dirinya. Ia lantas merasa sangat sedih lantaran sudah lama tidak bertemu dengan anak-anaknya.

"Bismillahirrahmanirrahim. Di bulan baik ini, Allah maha tau segalanya, gimana perjuangan seorang ibu ketika mempertaruhkan nyawa melahirkan anak-anaknya.

Mama sedih dan bingung.. dengan respon kalian ke mama sekarang. Rasanya hati mama tersayat-sayat, udah berapa banyak tangis kangen yang mama lewatin 6 bulan terakhir ini, mama udah ga tau lagi.. campur aduknya perasaan mama yang ngga bisa tidur dan ingin peluk kalian 6 bulan lamanya," tulisnya.

Lebih lanjut, Paula juga mengenang momen kebersamaannya dengan Kiano dan Kenzo. Terutama saat kedua anaknya itu menemani dirinya bekerja.

"Sebelum tgl 13 September 2024 hampir 24 jam wkt mama dedikasikan utk merawat kalian. Sampe mama kerja kalian ikut, mama meeting kalian nemenin, hampir tiap hari mama selalu anter dan jemput kalian di sekolah dan les, kangen direbutin sm kalian, kangen moment tiap malam bertiga sblm tidur kita dikasur cerita2, bercanda, dan berdoa, itu semua adalah moment paling berharga yg mama punya selama 5th terakhir sm kalian.

Di titik ini hati mama terbesit, ingin rasanya menyerah, bukan krn mama tidak memperjuangkan kalian, tp hati mama itu sedih dan hancur rasanya ngeliat kalian ketakutan setiap deket mama, perasaan asing sm anak2 yg mama kandung dan lahirkan."

Selain merasa sedih dengan perubahan respons anak-anaknya, Paula pun mempertanyakan penyebab keduanya tidak lagi dekat dengan dirinya usai 6 bulan berpisah.

"Mama ga tau apa yg terjadi di 6 bulan terakhir dg hidup kalian. Mama kasihan ngeliat kalian bingung dg kondisi ini, maafin mama ya nak kita ada dikondisi skg. Segala ikhtiar mama lakukan utk selalu bisa dekat dan bersama kalian nak, namun hasilnya kita serahkan ke Allah. Allah tau mana yg terbaik utk kita. Mama ingin berpesan ke kalian, apapun hasilnya nanti keputusan Hakim di pengadilan minggu depan. Allah akan tetap selalu jaga hati kalian dan cinta kalian untuk mama," tambahnya.

Video tersebut terus menjadi perbincangan hangat hingga menuai kecaman dari netizen di kolom komentar unggahan terakhir Baim Wong. 

Beberapa netizen mempertanyakan kepada Baim soal kalimat pilu yang keluar dari mulut Kenzo.

"'Mama jangan di sini nanti papa marah. Nanti mama dimarahin papah'. Baim kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulut anak-anakmu?" tanya netizen di kolom komentar postingan terakhir Baim.

Komentar tersebut langsung dibalas oleh Baim Wong yang semakin memancing emosi netizen.

"Semoga saya nggak seperti itu," tulis Baim Wong. 

Hingga saat ini, kolom komentar unggahan Baim Wong dipenuhi oleh amarah serta hujatan dari netizen. 

Mereka heran lantaran Baim seolah terlihat tidak merasa bersalah dengan apa yang terjadi.

Dampak Anak Terpisah Ibunya

Anak dipisahkan dari sang ibu ternyata mempunyai dampak yang luar biasa sampai bisa alami trauma.

Melansir dari Kompas.com, para dokter dan psikolog menyuarakan kritik tajam terhadap kebijakan "Toleransi Nol" yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, karena memisahkan anak-anak dari orang tua mereka. 

Pemisahan paksa ini menuai protes luas karena dianggap berpotensi menimbulkan trauma serta dampak psikologis jangka panjang bagi anak-anak.

Dr. Colleen Kraft, presiden American Academy of Pediatrics (AAP), yang baru-baru ini mengunjungi pusat penampungan anak-anak berusia di bawah 12 tahun di Texas, mengungkapkan bahwa para pengunjung dilarang menggendong atau menenangkan anak-anak yang menangis. 

Kurangnya interaksi fisik, seperti pelukan, genggaman tangan, atau sentuhan yang memberikan rasa aman, menjadi faktor utama yang dapat berdampak buruk pada kondisi emosional anak-anak.

Lori Evans, asisten profesor di Departemen Psikiatri Anak dan Remaja di NYU Langone Health, menambahkan bahwa ketiadaan kontak fisik dapat meningkatkan kadar hormon stres pada anak-anak, yang berpotensi memengaruhi perkembangan psikologis mereka.

"Kami mengetahui ini dari anak-anak yang dibesarkan di panti asuhan," kata Evans.

Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan sentuhan kasih sayang dapat mengalami peningkatan hormon stres kortisol yang lebih tinggi dari normal, bahkan setelah mereka kembali ke orang tua mereka. 

Selain itu, kadar hormon lain seperti oksitosin dan vasopresin, yang berperan dalam membentuk ikatan emosional dan sosial, cenderung lebih rendah dibandingkan anak-anak yang mendapatkan perhatian fisik dan emosional.

"Sentuhan dengan orang terdekat sangat penting di awal kehidupan agar anak memiliki hubungan normal dan baik dengan orang lain," kata Dr Ranna Parekh, psikiater anak dari American Psychiatric Association.

Menurutnya, kebijakan "Toleransi Nol" tidak hanya mengganggu ikatan kasih sayang antara anak dan orang tua, tetapi juga membuat anak-anak merasa terisolasi.

"Anak-anak tidak hanya trauma dengan perpisahan, mereka juga tidak memiliki akses untuk menghilangkan stres," katanya.

"Saya harap perawat di tempat penahanan punya pengalaman dan tahu bagaimana cara memberikan sentuhan. Ini akan jauh lebih baik daripada tidak memiliki seorang pun," imbuh Ranna.

Dampak Trauma Berkepanjangan

Para dokter dan psikolog memperingatkan bahwa dampak pemisahan ini dapat bertahan dalam jangka panjang.

"Kebanyakan gangguan mental, emosi, dan perilaku berakar pada masa anak-anak dan remaja. Trauma masa kecil sangat rentan memicu keinginan bunuh diri suatu saat nanti," tulis National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine dalam sebuah pernyataan.

"Peran orangtua sangat penting dalam tumbuh kembang anak di awal kehidupan, saat otak berkembang pesat dan semua pengalaman terekam di dalamnya," imbuh pernyataan tersebut.

Ranna menekankan, anak-anak migran yang dipisahkan dari orangtua berisiko tinggi mengalami stres akut dan mengalami gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder atau PTSD).

"Orang dewasa tahu bahwa kehidupan tidak hanya hitam dan putih, tapi ada abu-abu. Nah, anak-anak ini belum berpengalaman, dan karena dipisahkan secara paksa maka mereka akan menganggap dunia ini bukan tempat yang aman," katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/Grid.id)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.