TIMESINDONESIA, BANTUL – Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam meningkatkan kapasitas fiskal daerah. Hal itu disampaikannya dalam acara pengajian dan buka bersama Ramadan di Aula Bank Bantul, Minggu (9/3/2024).
Menurut Abdul Halim, Bank Bantul merupakan salah satu bank sehat di Indonesia yang telah mendapat pengakuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu yang terbaik. Ia menilai pencapaian tersebut mencerminkan komitmen dan konsistensi dalam menghadapi berbagai tantangan.
"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas fiskal daerah dengan mencari sumber pendapatan, salah satunya melalui Bank Bantul, PDAM, dan BUMD lainnya," ujar Abdul Halim.
Ia menekankan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat penting untuk menanggulangi kemiskinan dan mengatasi masalah stunting. Pasalnya, transfer dana dari pemerintah pusat bersifat tidak tetap, sehingga daerah harus mandiri dalam mengelola keuangan melalui sumber pendapatan sendiri.
"Kita adalah daerah otonom yang diberi hak untuk mengelola pemerintahan sendiri, termasuk dalam mencari PAD. Salah satunya melalui BUMD, seperti Bank Bantul, yang hasilnya juga akan digunakan untuk transfer ke kabupaten," tambahnya.
Abdul Halim juga menegaskan bahwa BUMD harus dikelola dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Bantul, Bambang Suryo Wibowo, mengatakan bahwa Bank Bantul tidak hanya berfokus pada pengelolaan jasa keuangan, tetapi juga berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Sebagai salah satu penyumbang PAD Pemkab Bantul, kami mengembalikan 55 persen dari laba sebagai PAD," ujarnya.
Saat ini, total aset Bank Bantul mencapai Rp 542 miliar. Selain itu, bank juga menawarkan berbagai produk kredit, termasuk Kredit Investasi Emas atau Pundi Emas, yang menyediakan pinjaman berbasis emas bagi masyarakat.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul melalui akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau.
Dalam kesempatan ini, Bank Bantul juga memberikan santunan masing-masing Rp 10 juta kepada Panti An-Nur, guru ngaji dan TK Al Farabi Kasihan. (*)