Ramadhan adalah bulan suci yang dinantikan oleh muslim di seluruh dunia, termasuk di Korea Selatan. Meski jumlah muslim di negara ini tergolong minoritas, semangat menjalankan puasa tetap terasa.
Berbagai kegiatan ramadhan menjadi momen yang mempererat kebersamaan. Apa saja sih kegiatan ramadhan di Korea Selatan?
Kegiatan Ramadhan di Korea umurnya sama dengan di Indonesia, seperti bukber, tarawih, dan I'tikaf di masjid. Berikut penjelasannya.
Buka puasa bersama atau bukber menjadi kegiatan yang juga dilakukan oleh umat muslim di Korea. Menurut laman Korea Net, Kementerian Luar Negeri Korea menyelenggarakan malam buka puasa bersama tahunan untuk mempererat hubungan dengan komunitas muslim.
Dalam laman Korea Times, dikatakan bahwa pada tahun 2024, pertemuan tersebut dihadiri oleh 200 tamu yang terdiri dari pemimpin bisnis dan agama, cendikiawan, mahasiswa, jurnalis, serta influencer. Padahal pada tahun 2004, jumlah peserta yang hadir hanya 20 orang.
Selain itu, buka puasa bersama juga biasanya dilaksanakan di masjid terdekat. Namun, menurut pertemuan paling besar diadakan di masjid terbesar di Korea Selatan, yaitu Seoul Central Masjid. Menurut laman Universitas Islam Indonesia, komunitas Islam di Korea juga cukup sering melaksanakan buka puasa bersama.
Sholat tarawih berjamaah juga dilaksanakan oleh umat muslim di Korea. Sebelumnya para muslim berkumpul untuk membahas berbagai rencana dan persiapan selama bulan Ramadhan. Kemudian, mereka menyiapkan banyak tempat untuk menampung para jemaah.
Menurut K-Talk dari detikHot, berdasarkan wawancara dengan pengurus Rumaisa (Rumah Muslimah Indonesia), Uchi, kegiatan tarawih juga dilaksanakan oleh Rumaisa. Menurutnya pusat pelaksanaan tarawih berada di Masjid Al Falah, Seoul.
I'tikaf merupakan salah satu amalan yang biasanya dilakukan umat muslim di bulan Ramadhan, tak terkecuali oleh muslim di Korea. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada 10 malam terakhir.
"Ada juga i'tikaf di 10 malam terakhir. setelah pada pulang kerja, ramainya Jumat, Sabtu, Minggu," kata Uchi.
Meski tidak semua penduduk setempat mengetahui bulan Ramadhan, penduduk Korea menghormati nilai-nilai, kepercayaan, ritual, dan adat istiadat Islam. Menurut pengalaman reporter asal Mesir dalam laman Korea Net, saat kunjungannya ke Itaewon banyak toko-toko yang menyediakan makanan halal selama bulan puasa.
Orang korea begitu menghormati ritual Islam. Banyak dari mereka yang mengetahui pentingnya bulan suci Ramadhan dan makanan halal.
Sementara, menurut Uchi yang sudah belasan tahun tinggal di Korea, orang Korea pada dasarnya hidup individualistik, tidak terlalu mencampuri urusan orang lain. Tentunya dengan tidak juga membuat mereka terganggu.
"Kita menjaga agar mereka tidak terganggu tapi kita juga bisa menjalani ibadah dengan baik," kata Uchi.