Tidak hanya tentang ibadah puasa, momen Ramadan juga dikenal dengan beragam tradisi unik di berbagai negara. Setiap negara punya budaya atau cara tersendiri dalam menyambut dan merayakan bulan suci umat Islam ini.
Mulai dari festival, makanan, dekorasi, hingga ritual keagamaan yang khas. Ketahui yuk apa saja tradisi Ramadan unik di berbagai negara berikut.
Dirangkum dari catatan detikTravel dan situs Worldremit, berikut adalah tradisi Ramadan unik dari berbagai negara:
![]() |
Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Tentunya negara ini punya tradisi Ramadan yang unik.
Di antaranya adalah tradisi berziarah kubur (nyekar) dan penyucian diri. Keduanya kerap dilakukan menjelang maupun di awal Ramadan.
Saat nyekar, biasanya masyarakat di Jawa akan mengunjungi makam orang tua atau keluarganya. Mereka akan membersihkan makam dan mendoakan keluarganya yang telah berpulang.
Sementara, penyucian diri dilakukan lewat berbagai cara dan bergantung daerahnya. Di beberapa tempat, seperti di Jawa, masyarakat akan menjalankan tradisi mandi besar (padusan), ritual mandi di sungai, mata air, atau sumur untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual saat hendak memasuki Ramadan.
Ada juga yang melakukannya dengan meminta maaf kepada orang tua, keluarga dan kerabat-kerabatnya. Hal ini dilakukan agar memulai Ramadan dengan hati yang bersih.
![]() |
Hiasan lentera fanous yang menjadi simbol kegembiraan untuk merayakan Ramadan di Mesir. Tradisi ini berawal dari zaman Kekhalifahan Fatimiyah, saat penduduk menyalakan lilin untuk menyambut pemimpin mereka.
Namun, lilin-lilin tersebut berkembang menjadi lentera warna-warni yang sekarang menghiasi jalanan di Mesir ketika bulan Ramadan.
Di UEA ada hari istimewa yang disebut haq al laila yang berlangsung sebulan sebelum Ramadan pada tanggal 15 Sha'ban. Mirip seperti trick or treat di Barat, tradisi ini melibatkan anak-anak yang mengenak pakaian cerah dan berwarna-warni dan berkeliling lingkungan mereka untuk mengumpulkan permen dan kacang-kacangan.
Tradisi Ramadan ini juga jadi bagian besar dari budaya UEA, dan banyak negara Teluk. Pasalnya, tradisi ini seolah menyoroti pentingnya ikatan antartetangga, komunitas, persahabatan, dan nilai-nilai kekeluargaan.
Midfa al iftar di Lebanon adalah tradisi penembakan meriam di akhir waktu puasa, untuk menunjukkan ke orang-orang bahwa sudah waktunya berbuka puasa.
Tradisi Ramadan di Lebanon tersebut menjadi salah satu tradisi tertua di dunia. Konon, sebenarnya tradisi ini asalnya dari Mesir. Tradisi bermula saat seorang penguasa secara tidak sengaja menembakkan meriam di saat matahari terbenam.
Seiring waktu, tradisi ini telah berkembang jauh dari sekadar kesalahan tembakan yang tidak disengaja. Sampai saat ini, Lebanon bahkan punya meriam bersejarah khusus untuk melakukan Midfa al iftar.
Sama seperti di UEA, Kuwait punya perayaan tiga hari di tengah Ramadan. Tradisi ini dikenal dengan Qarqia'an.
Di mana selama perayaan ini, anak-anak di sana akan mengetuk pintu rumah tetangga mereka dan bernyanyi demi permen dan coklat.
Ada juga hari istimewa yang disebut Al-Kareesh. Tradisi yang dilakukan hari terakhir sebelum Ramadan, di mana seluruh keluarga berkumpul untuk makan siang sebelum mulai berpuasa
Saat masuk akhir-akhir Ramadan, Muslim di Afrika Selatan berkumpul di Cape Town untuk mencari bulan baru sebagai tanda datangnya Lebaran.
Biasanya mereka mengamati bulan dari pantai Sea Point Promenade, Three Anchor Bay, ataupun di puncak Signal Hill. Namun, hanya pengamat bulan (maan kykers) yang ditunjuk oleh Dewan Peradilan Muslim yang bisa mengumumkan penampakan tersebut secara resmi.
Bukan hanya penting secara religius, tradisi ini juga menciptakan pemandangan yang indah dan berkesan bagi masyarakat di sana.
Tradisi membangunkan sahur dengan tabuhan genderang atau drum masih ada di Turki. Di mana, ada lebih dari 2.000 penabuh genderang masih berkeliling mengenakan pakaian tradisional Ottoman sambil memainkan davul (drum/gendang khas Timur Tengah).
Tradisi ini konon telah ada sejak era Kesultanan Utsmaniyah. Tidak hanya untuk tujuan membangunkan warga, mereka juga terkadang akan menerima tip atau bahkan diajak berbagi makanan sahur oleh masyarakat.
Di Pakistan, ada tradisi yang disebut Chaand Raat untuk menyambut Idul Fitri.Setelah hilal terlihat, biasanya para wanita di sana akan pergi ke pasar untuk membeli perhiasan serta menghias tangan dan kaki dengan henna.
Seheriwalas adalah tradisi umat Muslim di India yang berkeliling kota sebelum sahur. Mereka berkeliling sambil meneriakkan nama Allah SWT dan Nabi, serta mengetuk pintu rumah-rumah untuk membangunkan warga.
![]() |
Bazar selama Ramadan termasuk bagian dari tradisi di Malaysia setiap tahunnya. Kehadiran bazar tersebut memeriahkan suasana Ramadan, karena di dalamnya banyak menjual menawarkan beragam makanan khas, menjadi tempat berkumpulnya komunitas untuk berbagi menjelang berbuka puasa.
Permainan tradisional Mheibas termasuk bagian dari tradisi Ramadan di Irak. Dimainkan dalam tim, masing-masing terdiri dari 21 pemain.
Di mana, jika tim yang pertama mencapai 21 poin akan keluar sebagai pemenang. Mheibas telah menjadi hiburan yang memeriahkan bulan Ramadan dengan kebersamaan dan kegembiraan di sana.
Qatayef adalah tradisi penting saat bulan Ramadan di Yaman. Ini adalah tradisi untuk membuat kue khas Ramadan yang berisi kacang atau keju. Kue tersebut akan disajikan ketika berbuka puasa bersama keluarga dan teman.