WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari turut menanggapi program efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah.
Sejatinya program tersebut tak berimbas langsung kepada NOC Indonesia, karena NOC Indonesia merupakan organisasi non pemerintah.
Namun saat ada kejuaraan multievent seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, NOC Indonesia turut mendapatkan anggaran dari pemerintah melalui Kemenpora untuk mengelola tim Indonesia.
Namun untuk saat ini, Raja Sapta Oktohari memahami kondisi yang ada.
Raja Sapta Oktohari berharap, atlet-atlet yang tampil pada SEA Games 2025 Thailand yang bergulir Desember mendatang merupakan atlet-atlet potensi meraih prestasi.
Untuk itu, seleksi ketat para atlet yang diberangkatkan harus dilakukan secara ketat.
"Kami juga harus sadar ya bahwa ajang-ajang multievent itu harus kami manfaatkan, harus kami maksimalkan dengan prestasi terbaik," kata Raja Sapta Oktohari di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
"Ini bukan untuk foya-foya sehingga proses seleksinya pun harus ketat dan setiap atlet yang berangkat mengikuti multievent dibiayai oleh negara harus berpeluang untuk mendapatkan baik itu emas, perak atau perunggu," jelas Raja Sapta Oktohari.
"Batasan-batasannya saya belum sampai sejauh itu. Tapi saya yakin semua atlet yang diberangkatkan insyaallah adalah atlet yang berpotensi untuk mendapatkan prestasi tertinggi," terang Raja Sapta Oktohari.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa pada SEA Games nanti atlet yang diberangkatkan adalah atlet atau cabor yang juga dipertandingkan di Asian Games dan Olimpiade.
Komite Eksekutif NOC Indonesia, Krisna Bayu menyebut bahwa NOC Indonesia sependapat dengan Dito.
"Jadi, NOC mengikuti efisiensi anggaran negara, kan Pak Prabowo bilang efisiensi anggaran, Pak Menpora bilang kita tidak akan mengirim atlet jor-joran, kita pun NOC akan sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah, Presiden maupun Kemenpora," kata Krisna Bayu.
"Tentunya, kita mempunyai klu tersendiri karena SEA Games itu hanya 11 negara. Kalau kita kirim terus, jor-joran kan tidak baik, karena efisiensi anggaran itu kita butuh pikirkan langkah strategisnya," tutur Krisna Bayu.
Tuan Rumah Youth Olympic Games 2030
Di sisi lain, NOC Indonesia turut mengajukan penawaran diri sebagai tuan rumah Youth Olympics Games 2030.
Hal tersebut dibeberkan Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari usai mengadakan perayaan hari jadi KOI ke-73 di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
"Tadi, kami sampaikan langsung kepada IOC. Mudah-mudahan, nanti akan diteruskan dengan berikutnya meeting-meeting berikutnya. Semoga, Indonesia bisa dipercaya 2030 akan menjadi luar rumah di youth Olympic," kata Raja Sapta Oktohari.
Raja Sapta Oktohari percaya diri turut sertanya Indonesia dalam bidding Youth Olympic Games 2030, karena Indonesia sudah mempunyai venue-venue standar internasional sepeninggalan gelaran Asian Games 2018.
Kini juga hadir venue-venue anyar yang juga dibangun dengan standar dunia.
"Tidak perlu lagi membangun infrastruktur karena semua infrastruktur sudah ada di Indonesia pasca Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018," ucap Raja Sapta Oktohari.
"Bahkan setelah itu, ada venue-venue baru seperti JIS dan juga Indonesia Arena yang juga menjadi kebanggaan, sehingga kita bisa memastikan bahwa 2030 dengan infrastruktur yang terus dikembangkan di Jakarta tentunya akan semakin memperkuat bahwa Indonesia bisa dan sangat layak untuk menjadi tuan rumah kegiatan besar multievent seperti Youth Olympic atau Olimpiade Muda," papar Raja Sapta Oktohari.
Hal lainnya yang membuat Raja Sapta Oktohari yakin, karena bidding yang dilakukan ini sama halnya seperti bidding summer Olympic Games.
Seperti diketahui, sebelumnya Indonesia turut mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Namun gagal, lantaran IOC memilih gelaran tersebut diadakan di Brisbane, Australia.
Tak berhenti sampai di situ, Indonesia tetap ikut bidding kali ini di tahun 2036.
"Kami harus confident. Dari awal kami confident karena kami sampaikan juga kepada IOC ini bukan pertama kali kami melakukan bidding karena Indonesia juga terus melakukan bidding untuk Summer Olympics," jelas Raja Sapta Oktohari.
"Kebetulan timnya juga sama, jadi kami sampaikan persiapan dan persiapan yang kami sampaikan kepada IOC itu sama persis dengan persiapan kami ketika kami mau menjadi tuan Summer Olimpiade. Bahkan ada tambahan dari venue-venue baru yang sudah siap untuk digunakan," pungkas Raja Sapta Oktohari. (*)