TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merotasi sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen).
Sebanyak 1.255 personel di jajaran perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) mengalami pergeseran jabatan.
Diantaranya terdapat 10 kepala kepolisian daerah atau Kapolda.
Mutasi ini tertuang dalam enam surat telegram (ST) yang diterbitkan pada 12 Maret 2025.
Mutasi ini tercantum dalam enam surat telegram, sebagai berikut: ST/488/III/KEP./2025 - 111 personel, ST/489/III/KEP./2025 - 442 personel, ST/490/III/KEP./2025 - 261 personel, ST/491/III/KEP./2025 - 153 personel, ST/492/III/KEP./2025 - 202 personel, ST/493/III/KEP./2025 - 86 personel
"Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Sandi Nugroho, Kamis (13/3/2025).
Adapun 10 orang Kapolda yang berganti jabatan yakni :
Selain promosi, mutasi ini juga mencakup 74 personel berangkat pendidikan, 88 personel selesai pendidikan, 77 personel menjalani tugas khusus (Gassus), 51 personel dikukuhkan dalam jabatan baru, 63 personel memasuki masa pensiun, 57 Polwan Naik Jabatan, 10 Jadi Kapolres
"Dalam mutasi kali ini, sebanyak 57 polisi wanita (Polwan) mendapatkan promosi jabatan, dengan 10 di antaranya menduduki posisi Kapolres, " ungkap Sandi Nugroho.
Beberapa nama yang menonjol, antara lain: AKBP Kadek Citra Dewi sebagai Kapolres Jembrana, Polda Bali, AKBP Veronica sebagai Kapolres Salatiga, Polda Jateng, AKBP Heti Patmawati sebagai Kapolres Lampung Timur, Polda Lampung
“Polwan memiliki peran yang semakin strategis dalam kepemimpinan di Polri. Promosi ini menunjukkan bahwa Polri terus memberikan ruang bagi Polwan untuk berkembang dan berkontribusi lebih luas,” tambah Irjen Pol Sandi Nugroho.
Mutasi ini merupakan bagian dari strategi Polri dalam memperkuat organisasi dan meningkatkan efektivitas kinerja di berbagai lini.
“Kami ingin memastikan Polri tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan ke depan. Mutasi ini adalah bagian dari strategi memperkuat organisasi agar semakin profesional dalam melayani masyarakat,” tutup Irjen Pol Sandi Nugroho.
Dengan mutasi ini, diharapkan Polri semakin profesional, modern, dan terpercaya dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.