David (31) ditemukan tewas bersimbah darah di tempat cucian mobil miliknya, Jalan Lingkar Timur, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih pada Rabu (12/3). Korban ternyata dibunuh karyawannya yang masih di bawah umur.

Dilansir detikSumbagsel, Kamis (13/3/2025), kedua pelaku berhasil ditangkap saat mencoba kabur menuju Bengkulu. Penangkapan dilakukan di wilayah Kecamatan Lais, Musi Banyuasin (Muba) di hari yang sama.

Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo mengatakan kedua pelaku merupakan karyawan di tempat cucian mobil tersebut dan sering menginap di TKP.

"Pelakunya adalah karyawannya sendiri berinisial BR (16) dan RZ (15). Iya pelaku masih di bawah umur," kata Endro.

Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan aksinya karena sakit hati. Keduanya mengaku sakit hati dengan perkataan bosnya dan pernah diancam oleh korban.

"Pelaku merasa sakit hati karena sering disakiti baik secara verbal. ⁠Pelaku sakit hati karena sering diancam oleh korban," ujarnya.

Akibat perbuatan kedua pelaku terancam disangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta Pasal 364 Ayat 4 KUHP.

Ancaman hukuman bagi keduanya adalah hukuman mati, penjara seumur hidup, atau kurungan 20 tahun. Namun, karena kedua tersangka masih di bawah umur, proses hukum akan mengikuti mekanisme peradilan anak.

Diketahui, peristiwa ini terungkap usai saksi yang merupakan kasir di tempat cucian mobil itu menemukan korban tewas dalam kondisi bersimbah darah di kamar di tempat cuci mobil itu. Kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Pihak kepolisian yang datang ke TKP kemudian mengevakuasi korban RSUD Prabumulih dan melakukan olah TKP. Hasilnya petugas menemukan sebilah cutter hijau yang patah dan bercak darah dan linggis sepanjang 72 cm dengan ujung berlumuran darah. Sementara korban mengalami luka pada bagian kepala belakang dan di rahang sebelah kiri.