Viral video rekaman CCTV yang menunjukkan seorang remaja atau siswi melahirkan tanpa bantuan profesional di sebuah warung remang-remang. Video tersebut diunggah pemilik warung pada akun TikTok @**sy*m.
Kondisi warung berada di pinggir jalan, tetapi sedang sepi. Remaja itu tampak ditemani temannya, tetapi persalinan dilakukan sendirian, tidak dibantu rekan, dengan posisi berdiri dan sesekali setengah membungkuk.
"Ini dia orang gaes yang ketangkap kamera dia melahirkan di warungku. Dia melahirkannya berdiri, luar biasa kali ya. Nanti di sini keluar, nah ini udah keluar kepala anaknya. Karena nggak ada lampu nggak terlihat jelas. Anak ini yang melahirkan kuat. Jatuh anaknya ditangkap," demikian narasi dalam video viral tersebut.
Ia juga tampak tidak kesulitan saat melahirkan dan langsung bergegas menaruh bayinya di semak-semak. Hal ini sontak menuai respons warganet. Termasuk tanda tanya mengapa remaja tersebut bisa terlihat sangat mudah melahirkan sendirian.
"Kok bisa lahiran sendiri? Ko bisa si segampang itu dia lahiran," komentar salah satu netizen, terkait video viral.
Spesialis obgyn dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan proses persalinan semacam ini tidak mengherankan dan kerap terjadi pada beberapa daerah.
"Itu orang-orang jaman suku Asmat aja waktu saya penugasan di sana, memang mereka lari ke hutan sendirian, melahirkannya di antara pohon-pohon, mereka biasanya duduk jongkok, atau berdiri," terang dr Boyke saat dihubungi detikcom Kamis (14/2).
"Kenapa terlihat lebih mudah? Karena memang ketika posisi berdiri itu kepala akan tertarik oleh gravitasi bumi sehingga memudahkan, asal pertama, pembukaannnya, lengkap artinya itu mulas-mulas, dalam artian kemudian kan serviksnya sudah terbuka full, dia bisa," lanjutnya.
Kemungkinan kedua, berat bayi yang relatif kecil. dr Boyke menduga anak perempuan tersebut sebenarnya stres menutupi kehamilannya di masa sekolah, sehingga sangat mungkin terjadi intrauterine growth restriction (IUGR).
Kondisi ini mengacu pada pertumbuhan janin yang tidak normal.
"Pertumbuhan janinnya nggak bagus karena dia bersembunyi, pola makannya juga kan gak seperti orang-orang hamil biasa, kemudian dia juga stres sehingga bayinya kecil, itu bisa menjadi alasan mengapa begitu mudah," tandas dia.
"Faktor lain juga panggulnya yang lebar, sehingga udah anaknya kecil, panggulnya lebar, anaknya melahirkan lebih mudah," pungkasnya.
Dikutip dari detikSumut, Humas Polres Batu Bara AKP AH Sagala menyebut peristiwa itu terjadi di Dusun IX Desa Laut Tador, Minggu (9/3) sekitar pukul 21.10 WIB. Adapun yang membuang bayi itu adalah pelajar berinisial NMP (17) dan pacarnya FR (20).
"Dari hasil penyelidikan, bahwa bayi laki-laki tersebut dilahirkan oleh NMP. NMP mempunyai pacar FR. Selanjutnya, kedua pelaku diamankan ke Polsek Indrapura," kata Sagala.
Sagala belum merinci kronologi kejadian dan kondisi bayi tersebut. Namun, dia mengatakan kasus ini kini ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Batu Bara.
"Guna proses lebih lanjut, dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Batu Bara. (Dijerat) Pasal 305 KUHP Subs Pasal 76b dan 77b UU Nomor 35 tahun 2014," pungkasnya.