Bolehkah Wanita I'tikaf di Masjid Selama 10 Malam Terakhir Ramadan 2025?
Mia Della Vita March 16, 2025 01:34 AM

Grid.ID- Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Salah satu amalan yang dianjurkan untuk meraih keberkahannya adalah i’tikaf, yakni berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

I’tikaf dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan, tetapi bagi kaum hawa terdapat beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi agar ibadah ini tetap sesuai dengan tuntunan Islam dan menjaga adab. Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa i’tikaf bagi perempuan memiliki ketentuan yang sedikit berbeda dari laki-laki.

Salah satu syarat utamanya adalah harus ada mahram atau pendamping yang memberikan rasa aman. Selain itu, ada beberapa ketentuan lain yang perlu diperhatikan sebelum seorang wanita memutuskan untuk beri’tikaf di masjid pada Ramadan 2025.

Syarat Wanita untuk Beri’tikaf di Masjid

Terbebas dari fitnah
Mengutip Banjarmasin Post, wanita yang ingin melakukan i’tikaf di masjid harus memastikan bahwa keberadaannya tidak menimbulkan fitnah atau menjadi bahan perbincangan negatif di masyarakat.

Mendapat izin dari suami atau wali
Jika seorang wanita sudah menikah, maka ia harus mendapatkan izin dari suaminya. Jika belum menikah, maka izin dari orang tua atau walinya sangat dianjurkan untuk memastikan keamanan dan ketenangan dalam beribadah.

Memastikan keamanan dan kenyamanan
Keamanan adalah faktor penting. Masjid yang digunakan untuk i’tikaf harus memiliki fasilitas yang memadai bagi jamaah perempuan, seperti tempat terpisah dari laki-laki, area beristirahat yang nyaman, serta lingkungan yang kondusif untuk ibadah.

Menjaga aurat dan adab berpakaian
Wanita yang beri’tikaf harus mengenakan pakaian yang menutup aurat secara sempurna, tidak ketat, tidak transparan, dan sesuai dengan syariat Islam.

Tidak memiliki kewajiban rumah tangga yang mengikat
Seorang ibu yang masih memiliki tanggung jawab seperti menyusui bayi atau mengurus keluarga sebaiknya mengutamakan kewajibannya di rumah sebelum memutuskan untuk beri’tikaf.

Keutamaan I’tikaf bagi Wanita di Ramadan 2025

Meraih malam Lailatul Qadar
Salah satu tujuan utama i’tikaf di Ramadan adalah mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar. Malam ini memiliki keutamaan luar biasa, di mana setiap amal ibadah yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Meningkatkan kualitas ibadah
Dengan beri’tikaf, seorang muslimah dapat lebih fokus dalam menjalankan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa tanpa gangguan aktivitas duniawi.

Mendapat ketenangan jiwa
I’tikaf memberikan kesempatan bagi seseorang untuk menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjauh dari kesibukan dunia, serta memperbaiki hubungan spiritualnya.

Adab dan Tata Cara I’tikaf bagi Wanita

1. Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan dan membaca doa:

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allahummaf tahlii abwaaba rohmatik

Artinya: “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

2. Melakukan shalat sunnah Tahiyatul Masjid
Sebelum memulai i’tikaf, disunnahkan untuk shalat dua rakaat sebagai tanda penghormatan kepada masjid.

3. Menjauhi perbuatan yang tidak bermanfaat
Dalam i’tikaf, seseorang harus menjaga lisannya dari perkataan yang sia-sia, menghindari riya’ dalam ibadah, serta fokus dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Adapun kegiatan i’tikaf mencakup shalat wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa, serta mendalami ilmu agama melalui kajian dan tausiyah. Selain itu, jamaah juga bisa melakukan tafakur, introspeksi diri, serta menulis catatan refleksi ibadah selama Ramadan.

Niat I’tikaf di Masjid

Inilah bacaan niat i'tikaf di masjid

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Artinya: “Saya berniat i’tikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.”

Waktu pelaksanaan i’tikaf

Mengutip Kompas.com, waktu pelaksanaan i’tikaf yang utama adalah sepuluh hari terakhir Ramadan. I’tikaf dapat dimulai sejak setelah shalat Maghrib pada malam ke-21 Ramadan dan berakhir saat malam takbiran Idul Fitri.

Bagi yang tidak bisa melaksanakan i’tikaf selama sepuluh hari penuh, diperbolehkan untuk melakukannya beberapa hari sesuai kemampuan. Dengan niat yang tulus dan persiapan yang matang, i’tikaf dapat menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan di bulan Ramadan 2025.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.