Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan lagi sekadar persoalan yang berkaitan dengan agama, tetapi telah berkembang menjadi standar yang memberikan nilai tambah bagi suatu produk sekaligus bentuk perlindungan bagi konsumen.
“Jaminan halal bukan hanya sebuah persoalan agama dan standarisasi, tetapi juga bentuk perlindungan bagi konsumen,” ujar Haikal Hasan dalam acara buka puasa bersama yang mengusung tema Komitmen Danone Indonesia dalam Menyajikan Produk Halal dan Thayyib untuk Indonesia yang Lebih Sehat di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, masyarakat berhak mendapatkan produk yang tidak hanya halal secara syariat, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi.
Hal ini penting mengingat meningkatnya kesadaran konsumen terhadap aspek halal dan thayyib dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Haikal Hasan juga menyoroti komitmen Danone dalam mendukung sertifikasi halal, tidak hanya bagi produk mereka sendiri, tetapi juga bagi para pelaku UMKM di sekitar pabrik mereka.
"Saya melihat perusahaan memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung industri halal di Indonesia. UMKM yang berada di sekitar pabrik difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat halal. Bahkan, mereka juga dibantu dalam proses pengemasan hingga pemasaran produk mereka," kata Haikal.
Ia menambahkan bahwa jika langkah ini diikuti oleh industri besar lainnya, maka percepatan sertifikasi halal bagi UMKM akan lebih optimal.
Saat ini, baru sekitar 2,1 juta pelaku usaha yang telah tersertifikasi halal di Indonesia, dan angka ini perlu terus ditingkatkan agar lebih banyak produk halal yang beredar di pasar.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia, Rahmat Hidayat, menekankan bahwa industri seharusnya tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga memperhatikan upaya pelestarian lingkungan.
Ia mengapresiasi inisiatif Positive Water Impact yang dilakukan oleh Danone, di mana perusahaan ini berkomitmen untuk mengembalikan lebih banyak air ke alam dibandingkan dengan yang mereka gunakan dalam proses produksi.
“Ini menggambarkan bagaimana industri memiliki dedikasi terhadap kebaikan dan pelestarian lingkungan, bukan hanya untuk kita tetapi juga untuk generasi masa depan,” ujar Rahmat.
Dalam kesempatan yang sama, Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, menyampaikan harapannya bahwa acara buka puasa bersama ini dapat menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara perusahaan, mitra, dan berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem industri halal di Indonesia.
“Melalui acara ini, kita semua dapat semakin mempererat silaturahmi dan hubungan baik yang telah terjalin dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” kata Arif.
Dengan semakin banyaknya kolaborasi antara sektor industri, pemerintah, dan UMKM, diharapkan percepatan sertifikasi halal dapat berjalan lebih efektif.
Selain itu, inisiatif seperti pelestarian lingkungan juga menjadi faktor penting dalam membangun industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.