Tak Henti Berbagi, Perusahaan Jamu Ini Turun Tangan Bantu 170 Anak Suspek Stunting di Jonggol
GH News March 17, 2025 03:06 PM

Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama bagi anakanak usia dini. Kondisi ini bukan sekadar masalah tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya, tetapi juga mencerminkan kurangnya asupan gizi yang cukup dalam jangka panjang. 

Saat ini angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dengan prevalensi sebesar 21,5 persen. Sementara itu, pemerintah telah menetapkan target penurunan menjadi 18 persen pada tahun 2025. 

Memahami pentingnya peran lintas sektor untuk mencapai target tersebut, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) memberikan bukti nyata dengan kembali menyalurkan bantuan sebesar Rp425 juta untuk 170 anak suspek stunting di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, kepada Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol, dr Sri Handayani MARS, didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr.Fusia Meidiawaty S.H., M.H.Kes, MARS, di RS Permata Jonggol, Sabtu (15/3/2025).

"Hari ini kami membantu anakanak stunting yang ada di wilayah Jonggol. Bantuan ini akan kami berikan selama tiga bulan, namun saya perpanjang menjadi lima bulan, dan setiap bulannya para orang tua wajib memberikan laporan perkembangan berat badan serta kesehatan anak mereka," ujar Irwan Hidayat dalam sambutannya.

Melalui inisiatif ini, Irwan menjelaskan bahwa Sido Muncul ingin memberikan solusi konkret bagi anakanak yang mengalami masalah gizi, sekaligus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemenuhan nutrisi sejak dini. 

Untuk itu, bantuan akan diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp500 ribu per bulan yang akan langsung diberikan kepada para orang tua.

Dengan adanya program ini, Irwan berharap anakanak yang mengalami stunting bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik, dan orang tua semakin sadar akan pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak sehingga target penurunan stunting di Indonesia dapat terwujud.

"Kami berharap melalui bantuan ini, angka stunting di Indonesia dapat segera menurun, sehingga generasi penerus bangsa bisa tumbuh sehat dan terbebas dari gizi buruk," ujar Irwan.

Menanggapi inisiatif ini, Direktur RS Permata Jonggol, dr. Sri Handayani, MARS, menyampaikan apresiasi kepada Sido Muncul atas kepeduliannya terhadap anakanak yang membutuhkan di wilayahnya.

“Rumah Sakit Permata Jonggol, merasa bahagia dapat berpartisipasi dalam percepatan penanganan stunting bersama PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Terima kasih kepada Sido Muncul atas bantuannya untuk 170 anak dari 14 desa di Kecamatan Jonggol,” ungkap Sri Handayani dalam acara yang turut dihadiri oleh PLT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawati, S.H., M.H.Kes, MARS; anggota DPRD Kabupaten Bogor, Beben Suhendar, SH; Camat Jonggol, Andri Rahman, S.TP., M.Si; serta kepala puskesmas dan kepala desa seKecamatan Jonggol.

Sri Handayani juga menambahkan bahwa Rumah Sakit Permata Jonggol akan terus mendukung program ini bersama dengan puskesmas dan kader desa untuk memastikan pemantauan yang optimal terhadap anakanak penerima bantuan. "Kami berharap program ini tidak hanya tepat sasaran dan tepat guna, tetapi juga menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas dalam menebarkan manfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Senada dengan Sri Wahyuni, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawati, S.H., M.H.Kes, MARS, juga turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. 

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan apresiasi yang luar biasa kepada PT Sido Muncul dan Rumah Sakit Permata Jonggol yang sudah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya preventif untuk anakanak stunting,” ungkapnya.

Fusi juga menambahkan harapannya agar program ini dapat dilakukan di wilayah lain guna membantu lebih banyak anak yang membutuhkan.

Bagi para orang tua, menghadapi kondisi anak yang mengalami stunting adalah tantangan besar. Mereka tentu sedih dan cemas dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, takut bahwa kondisi ini akan berdampak jangka panjang pada kesehatan dan masa depan si Kecil.

Hal ini diungkapkan Nurhasanah (26), ibu dari Arsyilla Faranisa (3 tahun) salah satu penerima bantuan dari Sido Muncul saat berbagi kisah tentang bagaimana anaknya didiagnosis mengalami stunting.

Awalnya, ia bingung karena di usia 2 tahun, anaknya masih belum bisa berjalan. Setelah diperiksa di posyandu dan dirujuk ke spesialis gizi di puskesmas, baru diketahui bahwa Arsyilla mengalami stunting.

"Sejauh ini saya hanya ke puskesmas dan belum pernah ke dokter spesialis. Vitamin yang dikonsumsi juga dari puskesmas saja," jelas Nurhasanah.

Maka dari itu, bagi Nurhasanah, bantuan dari Sido Muncul ini sangat berarti karena akan digunakan untuk membeli makanan bergizi seperti nasi, ikan, dan ayam, demi mempercepat pertumbuhan anaknya.

"Saya berharap anak saya bisa cepat sembuh dan tumbuh normal seperti anakanak lain. Sebagai ibu, tentu saya sedih melihat kondisinya. Tapi saya tetap semangat demi masa depan anak saya," katanya.

Kisah serupa juga dialami oleh Pipit Fitriah (28), ibu dari Paouzan Safarudin Jaya (2,5 tahun). Ia mengungkapkan bahwa sejak usia 7 bulan, berat badan Paouzan hanya berkisar 78 kg dan tidak mengalami peningkatan signifikan. Kini, di usia 2,5 tahun, beratnya masih berkisar di 89 kg, jauh di bawah standar normal yang seharusnya 1214 kg. 

"Dari kecil, setiap ditimbang di posyandu, berat badannya nggak stabil. Kadang naik, kadang turun, dan nggak normal seperti anakanak lain," cerita Pipit.

Selain pertumbuhan fisik yang terhambat, Paouzan juga mengalami keterlambatan bicara. Sebagai seorang ibu, Pipit mengaku sedih dan khawatir melihat kondisi anaknya.

Namun, Pipit tetap optimis dan berharap bantuan dari Sido Muncul bisa membantu Paouzan untuk tumbuh lebih sehat.

"Mudahmudahan kedepannya anakanak kami bisa sehat seperti anakanak lain. Kami sebagai orang tua tentu nggak tega melihat kondisi anak yang berat badannya naik turun terus. Alhamdulillah, ada program ini. Semoga nggak cuma di Bogor, tapi bisa menyebar ke seluruh daerah di Indonesia," harapnya.

Sebagai informasi, program ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Sido Muncul yang telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini, Sido Muncul telah membantu 744 anak suspek stunting di beberapa wilayah, termasuk Cipete Selatan, Kabupaten Semarang, Gianyar Bali, Jakarta, Cimahi, dan Bandung.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.