TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kami, Aliansi Generasi Muda Peduli Haji, merasa perlu memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan Menteri Agama, Bapak Nazarudin Umar, yang disampaikan dalam Rapat Kerja antara Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama RI (Kemenag RI) pada 12 Maret 2025. Dalam pernyataannya, beliau menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah haji tanpa melibatkan organisasi masyarakat (ormas) Islam yang berada di bawah kemenag tidak akan ada penyelenggaraan ibadah haji apalagi beliau menyebutkan tanpa ada keterlibatan kementerian agama yang akan datang peminat haji akan berkurang. Kami menilai pernyataan ini sangat menyesatkan dan berpotensi membingungkan umat serta memperlihatkan arogansi beliau sebagai pejabat publik.
Sebagai seorang pemuka agama sekaligus pejabat publik yang seharusnya memahami dengan baik rukun Islam, pernyataan beliau tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman tentang esensi dan sejarah pelaksanaan ibadah haji itu sendiri. Rukun Islam mengenai haji telah ada jauh sebelum Kementerian Agama terbentuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada anggapan bahwa pelaksanaan haji hanya dapat dilaksanakan jika melibatkan kemenag.
Kita tahu semua bahwa kedepannya penyelenggaraan haji di Indonesia akan dilaksanakan oleh badan khusus yang telah dibentuk dan disahkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto (pemimpin kami). Kementerian Agama seharusnya berperan mengikuti aturan yang berlaku, dan tidak mengambil alih tugas serta tanggung jawab yang akan dilaksanakan oleh badan khusus terkait haji tersebut kedepannya.
Lebih lanjut, kami percaya bahwa ormas Islam, termasuk Aliansi Generasi Muda Peduli Haji, memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan ibadah haji. Kami berfungsi sebagai pengawas independen yang memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh Kemenag saat ini dan badan haji kedepan dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan kebutuhan jamaah. Pengawasan ini mencakup aspek kebijakan, serta kenyamanan dan keselamatan para jamaah selama melaksanakan ibadah haji.
Oleh sebab itu Kami mengajak semua pihak, termasuk Kemenag, untuk lebih terbuka dalam menjalin kerjasama, yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Kerjasama ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap jamaah dapat melaksanakan rukun Islam ini dengan baik dan penuh khidmat, ungkap Lyo (Presidium Aliansi Generasi Muda Peduli Haji).
Akhirnya, kami berharap agar semua elemen masyarakat dapat bersama - sama menjaga kesucian ibadah haji dan memastikan bahwa setiap jamaah mendapatkan pengalaman yang terbaik dalam melaksanakan ibadah yang mulia ini. Mari kita wujudkan penyelenggaraan haji yang transparan, akuntabel, dan berkualitas demi kemaslahatan umat, tutupnya.