Penyebab Jakarta Banjir Lagi, Ketinggian Air Nyaris 2 Meter, Gegara Luapan Sungai Ciliwung?
Fidiah Nuzul Aini March 19, 2025 09:34 AM

Grid.ID - Inilah penyebab Jakarta banjir lagi. Ketinggian air bahkan nyaris dua meter. Luapan Sungai Ciliwung ternyata jadi salah satu penyebabnya.

Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jakarta Selatan, Timur, dan Barat semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga Selasa (18/3/2025) pagi, sebanyak 34 rukun tetangga (RT) terdampak akibat curah hujan tinggi serta luapan Sungai Ciliwung dan Kali Angke.

Melansir dari Kompas TV, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyatakan bahwa jumlah RT yang terendam terus mengalami peningkatan.

"Pada jam 09.00 WIB banjir menggenangi 29 RT, data terakhir jam 10.00 WIB 34 RT," ungkap Yohan.

Penyebab dan Wilayah Terdampak

Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (17/3) malam hingga Selasa dini hari menyebabkan debit air Sungai Ciliwung dan Kali Angke meningkat, memperparah genangan di berbagai titik. Banjir merendam permukiman warga di tiga wilayah Jakarta dengan ketinggian air yang beragam.

Di Jakarta Selatan, jumlah RT terdampak bertambah dari 4 menjadi 11, tersebar di tiga kelurahan, yakni Pejaten Timur, Rawajati, dan Cipulir. Wilayah ini berada di sekitar bantaran Sungai Ciliwung dengan ketinggian air berkisar antara 40 sentimeter hingga 1,9 meter.

Sementara itu, Jakarta Timur menjadi area dengan jumlah RT terdampak terbanyak, yakni 21 RT di tujuh kelurahan, yaitu Lubang Buaya, Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Cipinang Melayu. Tinggi air bervariasi antara 30 sentimeter hingga 2,5 meter, dengan titik terdalam berada di Cililitan.

Di Jakarta Barat, dua RT di Kelurahan Rawa Buaya turut terdampak, dengan ketinggian air mencapai 35 sentimeter akibat intensitas hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

Upaya Penanganan

BPBD Jakarta Timur telah menerjunkan 30 personel untuk memantau dan menangani dampak banjir di berbagai titik rawan. Tim ini disiagakan guna memastikan kesiapan evakuasi jika diperlukan.

"Kami menyiagakan 30 personel yang sudah ada di setiap titik rawan banjir untuk bersiap-siap jika memang ada yang harus dievakuasi," kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur, Sukendar.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) guna melakukan penyedotan air dan memastikan sistem drainase berfungsi optimal.

Lurah dan camat di wilayah terdampak juga turut serta dalam upaya penanganan banjir.

"Semua alat evakuasi dan personel sudah ada di setiap titik, jadi pasti bersiaga," ujar Sukendar.

Melansir dari TribunJakarta.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga siang ini, puluhan RT di ibu kota masih terdampak banjir. Banjir terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Senin (17/3/2025) malam hingga dini hari tadi.

“Sampai dengan pukul 14.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 21 RT,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

Puluhan RT yang masih terendam tersebar di tujuh kelurahan yang berada di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Ketinggian air pun bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga hampir mencapai dua meter.

Saat ini, tim gabungan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Dinas Bina Marga terus berupaya melakukan penyedotan air. Selain itu, koordinasi dengan lurah dan camat setempat juga dilakukan untuk memastikan saluran air berfungsi dengan baik.

“Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

BPBD DKI Jakarta pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop,” tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.