SajianSedap.com- Santan adalah bahan masakan yang banyak sekali digunakan dalam berbagai olahan masakan Indonesia.
Bahan ini diperoleh dengan cara diesktrak dari daging buah kelapa tua yang hasilnya berwarna putih.
Santan terkenal mampu memberikan sensasi rasa gurih pada masakan serta memperkuat kelezatan rasa yang ada.
Santan mampu memberikan warna putih yang alami untuk masakan, seperti di lontong opor, garang asem hingga lodeh.
Namun Andamungkin sering melihat istilah santan kental, sedang, hingga encer dalam sebuah resep.
Ketiga varian santan ini sebenarnya sama-sama santan, hanya saja konsistensinya berbeda.
Baik santan kental, sedang, maupun encer bisa digunakan untuk beragam jenis masakan.
Jika Anda membutuhkan salah satunya, ketahui cara membuatnya sesuai takaran air dan parutan kelapyang dibutuhkan.
"Untuk penyajian gunakan santan perasan pertama atau perasan kelapa kedua. Santan kental bisa untuk masakan seperti rendang, gulai, opor bistik, soto, dan lain-lain,” kata Anton.
Setelah tahu fungsinya, lantas bagaimana cara membuat santan kental, sedang, maupun encer? Berikut ini tipsnya.
Lalu diperas dengan air kelapa 500 ml. Perasan pertama tersebut bisa kamu gunakan sebagai santan kental.
Sementara Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon menyarankan perbandingan kelapa parut dan air untuk membuat santan kental adalah 2:1. Dua kilogram kelapa parut diperas dengan 1 liter air, misalnya.
Sementara untuk santan sedang, Aguk menyarankan untuk menggunakan perbandingan satu kilogram kelapa parut dan setengah liter air.
Sementara Aguk menyarankan untuk menggunakan perbandingan 1:1 untuk membuat santan encer. “Pakai satu liter air untuk satu kilogram kelapa,” pungkas dia.
Walau sama-sama santan, tetapi kedua santan ini berbeda cara penggunannya.
Santan kental yang lebih pekat bisa digunakan untuk membuat sajian seperti nasi uduk atau aneka dessert berkuah santan.
Sementara, santan cair bisa digunakan untuk memasak lodeh ataupun opor ayam.
Meski begitu, ada pula resep yang menggunakan dua jenis santan sekaligus.
Jika begitu, maka masaklah bahan menggunakan santan cair terlebih dulu. Kemudian, baru masukkan santan kental lalu masak sambil diaduk.
Lalu santan tak boleh dimasak dengan api besar. Penggunaan api besar dapat membuat santan pecah dan rasanya tidak menyatu dengan hidangan.
Untuk mencegahnya, baiknya masak santan dengan api kecil saja, terutama jika memasak dengan santan segar.
Selain penggunaan api, proses pengadukan pun dapat memengaruhi konsisten dan rasa santan.
Santan harus dimasak dengan api kecil dan terus diaduk agar tidak pecah.
Santan yang pecah akan membuat rasa hidangan kurang nikmat. Selain itu, santan pecah pun dapat membentuk gumpalan putih yang kurang sedap dipandang.