Grid.ID– Maskapai penerbangan nasional Malaysia Airlines kembali menghadapi situasi darurat. PenerbanganMalaysia Airlines MH720 dari Jakarta menuju Kuala Lumpur melakukan pendaratan darurat karena ada indikasi mengalami kebakaran di kargo.
Malaysia Airlines telah mengonfirmasi bahwa penerbangan dengan 115 penumpang dan tujuh awak pesawat ini melakukan respons darurat setelah indikator kebakaran kargo menyala. Pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada pukul 18.18 waktu setempat, Selasa (18/3/2025).
Sebagai langkah pencegahan, awak kabin mengaktifkan agen pemadam kebakaran di area kargo depan sebelum pesawat menyentuh landasan. Setelah mendarat, pesawat segera diarahkan ke tempat parkir terpencil di bandara, di mana seluruh penumpang dan awak dievakuasi dengan aman, memastikan tidak ada korban dalam insiden tersebut.
"Keamanan dan kesejahteraan penumpang serta awak pesawat selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami tetap berkomitmen untuk memastikan standar keselamatan tertinggi setiap saat," ujar pernyataan resmi dari Malaysia Airlines, dikutip dari The Star, Rabu (19/3/2025).
Sebelumnya, situs pemantau penerbangan FlightRadar24 melaporkan bahwa MH720 mengirimkan kode darurat 7700 di wilayah selatan Kuala Lumpur, menandakan adanya situasi genting. Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) membenarkan penerimaan sinyal darurat tersebut pada pukul 18.02.
CEO CAAM, Kapten Datuk Norazman Mahmud, mengatakan bahwa pihaknya segera memberikan izin pendaratan prioritas bagi MH720.
"Pesawat berhasil mendarat dengan aman di landasan 32R KLIA pada pukul 18.17," ujarnya kepada New Straits Times, seraya menambahkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab indikasi kebakaran tersebut.
Setelah pendaratan, setidaknya tiga kendaraan pemadam kebakaran dari Airport Fire and Rescue Service (AFRS) menyambut pesawat dan mengawalnya hingga ke tempat parkir. Tim teknis Malaysia Airlines saat ini tengah melakukan inspeksi mendalam untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari insiden tersebut.
Sementara itu, insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah kejadian serupa menimpa penerbangan MH705 di Manila.
Insiden Kedua dalam Beberapa Hari
Kejadian ini menambah catatan insiden darurat Malaysia Airlines dalam kurun waktu singkat. Beberapa hari sebelumnya, dikutip Rakyat Post, penerbangan MH705 yang berangkat dari Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, terpaksa kembali ke bandara setelah salah satu mesinnya mengalami kebakaran saat lepas landas.
Pesawat yang juga berjenis Boeing 737-800 itu melakukan pendaratan darurat dengan selamat, tanpa ada korban cedera dari penumpang maupun awak kabin. Namun, dua kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan publik terkait keselamatan operasional maskapai tersebut.
Keluhan Penumpang
Seiring dengan meningkatnya jumlah insiden darurat, Malaysia Airlines juga menghadapi berbagai keluhan dari penumpang terkait operasional mereka. Banyak pelanggan mengeluhkan keterlambatan panjang di berbagai rute, yang sebagian besar dikaitkan dengan strategi manajemen armada maskapai.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada penumpang, tetapi juga pada awak penerbangan yang mengalami jam kerja lebih panjang dan tekanan operasional yang semakin tinggi. Para analis penerbangan menilai bahwa Malaysia Airlines perlu melakukan evaluasi mendalam terkait aspek teknis dan manajemen untuk memastikan tidak ada insiden serupa yang terjadi di masa depan.
Saat ini, baik CAAM maupun pihak maskapai masih menyelidiki penyebab pasti dari kedua insiden tersebut. Publik menantikan transparansi dan langkah-langkah perbaikan yang akan diambil oleh Malaysia Airlines untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para penumpangnya.