TRIBUNNEWS.COM - Serangan pesawat tak berawak atau drone Ukraina memicu kebakaran di lapangan terbang militer dan melukai dua orang di wilayah Saratov, Rusia selatan.
Hal ini sebagaimana disampaikan pihak berwenang setempat, Kamis (20/3/2025).
“Karena kebakaran di lapangan terbang (Engels), warga koperasi pertanian di dekatnya dievakuasi demi alasan keselamatan,” ungkap Gubernur wilayah Saratov, Roman Busargin di Telegram, dilansir The Moscow Times.
Lapangan terbang Engels-2 merupakan pangkalan bagi pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir Tu-95 dan Tu-160, yang terletak sekitar 500 kilometer (300 mil) di sebelah timur perbatasan Ukraina dan 730 kilometer (454 mil) di tenggara Moskow.
Lapangan terbang ini telah menjadi sasaran beberapa kali sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.
Gambar yang dibagikan oleh saluran berita Telegram Astra, yang sering melaporkan serangan Rusia dan Ukraina, menunjukkan asap tebal mengepul dari lingkungan Engels sekitar 10 kilometer (6,2 mil) di sebelah barat lapangan terbang.
Roman Busargin menggambarkan serangan itu sebagai serangan pesawat nirawak "terbesar yang pernah ada" di wilayah Saratov sejak perang dimulai.
Ia mengatakan serangan juga menghantam ibu kota regional Saratov, menyebabkan kerusakan properti tetapi tidak ada korban jiwa.
Dua orang terluka di Engels, sementara sebuah rumah sakit, dua taman kanak-kanak, sebuah sekolah dan 30 rumah rusak, menurut Busargin dan penyelidik Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 132 pesawat tak berawak Ukraina semalam di enam wilayah dan Krimea yang diduduki, termasuk 54 di atas Saratov.
Sementara, video yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan ledakan besar menyebar dari lapangan udara, menghancurkan pondok-pondok di dekatnya.
Video terverifikasi lainnya menunjukkan gumpalan asap raksasa mengepul ke langit fajar dan kebakaran hebat.
Pangkalan di Engels, yang dibangun sejak zaman Soviet, menampung pesawat nirawak strategis berat Rusia Tupolev Tu-160 yang berkemampuan nuklir, yang secara tidak resmi dikenal sebagai Angsa Putih.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pasukannya telah menyerang lapangan udara dan memicu ledakan amunisi sekunder.
Kyiv mengatakan Rusia telah menggunakan pangkalan Engels untuk melakukan serangan terhadap Ukraina.
Diberitakan Al Arabiya, 10 orang terluka dalam serangan itu, kata pejabat setempat.
Beberapa penduduk setempat menyatakan terkejut saat menemukan berbagai bagian pesawat nirawak Ukraina di kebun mereka.
Saluran Telegram Shot mengatakan bahwa Ukraina menyerang dengan pesawat nirawak PD-2 dan Liutyi.
Kepala distrik Engels Maxim Leonov mengatakan bahwa keadaan darurat setempat telah diumumkan, tetapi tidak memberikan banyak rincian.
Reuters tidak dapat mengonfirmasi secara independen apa yang telah terjadi di lapangan udara tersebut.
Pada bulan Januari, Ukraina mengklaim telah menyerang depot minyak yang melayani pangkalan tersebut, yang menyebabkan kebakaran besar yang membutuhkan waktu lima hari untuk dipadamkan.
Seorang sumber keamanan Ukraina mengatakan pada saat itu bahwa serangan pesawat nirawak telah menyerang fasilitas penyimpanan yang menyimpan bom dan rudal berpemandu di pangkalan Engels.
Sebelumnya, militer Ukraina mengejutkan Rusia pada bulan Agustus tahun lalu dengan menyerang melintasi perbatasan dan menguasai sekitar 1.300 kilometer persegi (500 mil persegi) wilayah.
Namun, pasukan Ukraina kini mundur dan hampir kehilangan alat tawar-menawar yang berharga, karena momentum untuk gencatan senjata dengan Rusia mulai terbentuk.
(Nuryanti)