Mengelola Uang Saat Lebaran, Ini Tips Atur Budget THR Dengan Bijak
Mutiara Suci Erlanti March 21, 2025 03:37 AM

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah


TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Lebaran sering menjadi momen yang dinantikan banyak orang, tak hanya untuk merayakan hari kemenangan, tetapi juga untuk menerima Tunjangan Hari Raya (THR). 


THR yang biasanya diterima dalam jumlah lumayan seringkali menimbulkan godaan untuk langsung memanfaatkannya tanpa pertimbangan yang matang.


 Lalu, bagaimana cara mengelola THR dengan bijak agar tidak menambah beban keuangan di masa depan? 


Tedy Wahyusaputra, Pakar Manajemen Operasi dan Certified Financial Planner dari Universitas Kristen Maranatha, menyebut, ketika menerima THR, banyak orang merasa terkejut dengan jumlahnya yang lumayan besar. 


"Namun, THR sebaiknya dilihat sebagai penerimaan sesaat yang bisa diatur dengan bijak agar manfaatnya lebih maksimal," ujarnya, saat ditemui Tribunjabar.id, di Kampus Kristen Maranatha, Rabu (19/3/2025). 


Menurutnya, alokasi dana THR sebaiknya dibagi dalam beberapa pos agar penggunaan uang menjadi lebih terencana.


Ada beberapa pos pengeluaran yang perlu dipertimbangkan dalam mengatur anggaran THR. Berikut adalah pembagian yang bisa diterapkan:


Zakat atau Perpuluhan (10 persen)


Sebagai kewajiban agama, zakat atau perpuluhan harus diprioritaskan sejak awal. 


"Untuk teman-teman Muslim, zakat bisa dialokasikan sebesar 10%. Begitu juga untuk umat Nasrani, perpuluhan bisa dijadikan prioritas pertama dalam mengelola THR," jelas Tedy.


Kebutuhan Lebaran (Maksimum 40%)


Menghadapi Lebaran, kebutuhan seperti membeli pakaian baru atau kebutuhan lainnya memang sering kali menghabiskan sebagian besar THR. Namun, Tedy menyarankan agar alokasi untuk kebutuhan ini tidak lebih dari 40%. 


"Buatlah anggaran untuk kebutuhan Lebaran dan pastikan untuk tidak menghabiskan seluruh THR hanya untuk keinginan yang tidak mendesak," katanya.


• Biaya Mudik (Maksimum 20%)
Mudik menjadi salah satu tradisi Lebaran yang membutuhkan biaya. Alokasi dana untuk mudik ini maksimal sebesar 20?ri total THR yang diterima. 


"Jangan sampai biaya mudik membengkak, jadi perlu dipersiapkan dengan baik agar tetap sesuai anggaran," ujarnya.


 Dana Darurat (10%)


Tedy menekankan pentingnya memiliki dana darurat. 


"Sekitar 10?ri THR bisa dialokasikan untuk dana darurat. Ini penting agar kita memiliki cadangan keuangan yang siap digunakan saat terjadi hal-hal yang tidak terduga," tambahnya.


 Investasi (10%)


Mengelola keuangan bukan hanya soal pengeluaran, tetapi juga soal menyiapkan masa depan. Oleh karena itu, Tedy menyarankan untuk menyisihkan 10?ri THR untuk investasi. 


"Investasi bisa dimulai dengan jumlah yang kecil, dan ini akan sangat bermanfaat di masa depan," tuturnya.


Jika ada sisa dana setelah memenuhi pos-pos di atas, Tedy mengatakan, sisa tersebut bisa dialokasikan untuk mengurangi utang konsumtif jika ada.


 "Utang konsumtif, terutama pinjaman online, memiliki bunga yang sangat tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya," jelas Tedy.


Selain itu, Tedy juga mengingatkan agar kita tidak terbawa oleh keinginan berlebihan. 


"Seringkali orang terjebak antara kebutuhan dan keinginan. Keinginan yang tidak terkontrol dapat membawa seseorang ke dalam utang yang berisiko. Jadi, utamakan kebutuhan yang lebih penting," katanya. 


Dia menambahkan, dengan pengelolaan yang bijak, THR bisa memberikan manfaat lebih tanpa menambah beban keuangan.

Mengatur anggaran dengan cermat akan membantu Anda menjaga kestabilan keuangan, baik saat Lebaran maupun setelahnya. (*) 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.