Kapan Malam Lailatul Qadar saat Ramadhan 2025? Berikut Cara Hitung Perkiraannya dan Tandanya
Siti Nurjannah Wulandari March 21, 2025 10:34 PM

TRIBUNNEWS.COM - 10 hari terakhir di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam, karena adanya Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.

Lantas kapan malam Lailatul Qadar pada Ramadhan 1446 H/2025 ini?

Seperti diketahui Lailatul Qadar adalah malam mulia yang dinantikan setiap umat Islam di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Maka dari itu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan memilliki keistimewaan sendiri bagi umat Islam.

Lailatul Qadar dikatakan lebih baik dari pada seribu bulan sebagaimana diterangkan Allah dalam firmannya Al-Quran surat Al-Qadar.

Diriwayatkan, Lailatul Qadar akan datang pada malam ganjil di bulan Ramadhan.

Ada tanda-tanda khusus hadirnya malam Lailatul Qadar, malam tersebut sangat spesial lantaran penuh dengan keberkahan, yakni di Ramadhan 1445 Hijriah.

Dan tanda-tanda tersebut dapat dirasakan umat manusia.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr H Baidi MPd mengatakan, ayat yang menjelaskan Lailatul Qadar ada dalam surat Al Qadr.

Berikut bacaan surah al Qadr dalam tulisan Arab, latin, beserta artinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-faTerjemahan:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Seperti ditayangkan dalam YouTube Tribunnews.com, Baidi mengatakan pada intinya ayat ini memberikan pemahaman bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umat Muslim bahwa di dalam bulan Ramadhan ada satu malam yang mulia yang disebut Lailatul Qadar.

Kebaikan daripada malam mulia ini yakni pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar, lantaran malam tersebut lebih baik dibandingkan 1.000 bulan atau 84 tahun.

"Oleh karena itu seperti sunnah Rasulullah SAW, kita diperintahkan untuk melakukan itikaf, kencangkan ikat pinggang untuk beribadah, jauhkan tempat tidur serta berbagai godaan dunia untuk menyambut Lailatul Qadar," terangnya.

Dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah Muhammad SAW bahwa lailatul qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

"Namun timbul pertanyaan malam yang ke berapa itu?" ujar Dr H Baidi.

Ia mengatakan Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Sawi al-Misri al-Khalwati mengutip pendapat Syaikh Abul Hasan Asy-Syadzili mengenai prediksi lailatul qadar. Dalam kitab karyanya yang berjudul Hasyiyah Ash-Shaawi penjelasan dari kutab tafsir Jalalain juz IV halaman 337 ia berkata:

فعن أبي الحسن الشاذلي إن كان أوله الأحد فليلة تسع وعشرين ، أو الإثنين فإحدي وعشري أو الثلاثاء فسبع وعشرين أو الأربعاء فتسعة عشر أو الخميس فخمس وعشرين أو الجمعة فسبعة عشر أوالسبت فثلاث وعشرين

Artinya, diriwayatkan dari Syaikh Abul Hasan Asy-Syadzili:

  • Jika awal Ramadhan hari Ahad maka lailatul qadar malam 29.
  • Jika awal Ramadhan hari Senin maka lailatul qadar malam 21.
  • Jika awal Ramadhan hari Selasa maka lailatul qadar malam 27.
  • Jika awal Ramadhan hari Rabu maka lailatul qadar malam 19.
  • Jika awal Ramadhan hari Kamis maka lailatul qadar malam 25.
  • Jika awal Ramadhan hari Jumat maka lailatul qadar malam 17.
  • Jika awal Ramadhan hari Sabtu maka lailatul qadar malam 23.

"Begitulah Syekh Abu Al Hasan, sejak balik sampai tua tidak pernah lolos untuk mengamalkan kaidah-kaidah ini supaya bisa mendapatkan Lailatul Qadar," terangnya lagi.

Pihaknya juga mengatakan sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari agama tentang indikator terjadinya malam Lailatul Qadar.

Tetapi dalam berbagai riwayat dijelaskan secara alamiah, bagaimana malam mulia tersebut terjadi dengan tanda kondisi alam.

"Jika malam lailatul qadar turun, di malam itu cuacanya sangat tenang udaranya segar, di pagi hari sinar matahari cukup cerah tidak panas," ujarnya.

"Maka dari itu kita dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadan terutama di malam-malam ganjil kita disunahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyongsong lailatul qadar, yaitu dengan memperbanyak ibadah, itikaf, memperbanyak berdzikir istighfar," lanjutnya.

"Semoga 10 hari terakhir Ramadan itu kita mendapatkan malam lailatul qadar sebagaimana dijanjikan oleh Allah, di mana mendapat pahala lebih baik dari pada 1000 bulan, oleh karena itu mari kita berusaha meraih satu karunia Allah yang luar biasa dalam waktu 1 tahun sekali di bulan Ramadaa, terutama di 10 hari terakhir yakni malam Lailatul Qadar," tutupnya.

Prakiraan

Seperti diketahui Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H/2025 M jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1446 H yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Jumat (28/2/2025), mengutip Kemenag.go.id.

Sehingga jika mengacu pada riwayat dari Syaikh Abul Hasan Asy-Syadzili, Malam Lailatul Qodar diperkirakan akan jatuh pada malam 23 Ramadhan 1446 Hijriyah/2025 atau hari Minggu, 23 Maret 2025.

(Garudea Prabawati)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.