Tangis Irma Adukan Kasus Pembunuhan Adiknya ke Dedi Mulyadi, 4 Tahun Pelakunya Belum Terungkap
Mujib Anwar March 22, 2025 09:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita bernama Irma Erpianah menangis adukan kasus pembunuhan adiknya kepada Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.

Dedi Mulyadi kala itu dihampiri Irma ketika memimpin pembongkaran bangunan liar di Kali Sepak, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (14/3/2025).

Irma pun menyebut pelaku pembunuhan adiknya belum tertangkap hingga kini.

Dedi Mulyadi pun langsung bertindak.

Mulanya, Dedi tengah berdiri berdampingan dengan Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa menyaksikan pembongkaran bangunan liar dari tepi anak Kali Bekasi.

Lalu, seorang perempuan yang mengenakan baju berwarna cokelat dan berkerdung hitam menghampiri Dedi sambil menangis sesenggukan.

Belakangan diketahui, perempuan tersebut bernama Irma Erpianah.

Kepada Dedi, ia mengadukan kasus pembunuhan adiknya, Muhammad Sam'an Fadhila, yang sudah empat tahun tak terungkap.

Adapun, Sam'an Fadhila ditemukan tewas di saluran irigasi, Kampung Karang Getak, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, pada 2021.

Saat itu, korban ditemukan tewas saat masih mengenakan seragam SMA.

Di hadapan Dedi, Irma tak kuasa membendung air matanya sembari menceritakan kasus pembunuhan adiknya.

"(Kasus pembunuhan adik) di Sukawangi, Tambelang, Pak," kata Irma mengadu ke Dedi sembari menunjukkan foto adiknya semasa hidup, melansir dari Kompas.com.

"Kasus pembunuhan?" tanya Dedi kepada Irma. "Iya, Pak," jawab Irma.

"Waktu itu dibunuhnya di mana?" kata Dedi.

"Dibunuhnya ditaruh di irigasi depan rumah, sudah terbunuh," ungkap Irma.

"Tapi pembunuhnya belum terungkap?" tanya lagi Dedi.

"Belum, Pak. Ini sudah jalan empat tahun," jelas Irma.

Mustofa yang berada di samping Dedi lantas ikut dalam perbincangan tersebut.

Mustofa menanyakan surat laporan kasus itu.

Selain itu, Mustofa juga memberikan nomor teleponnya untuk mengawal kasus adik Irma.

Dedi kemudian meminta Irma segera bertukar nomor teleponnya dengan Mustofa.

Dedi berharap pertemuan ini membuka jalan keluar atas kasus adik Irma.

"Nanti WA-in, kasusnya apa, tahun berapa. Mudah-mudahan ada hikmahnya," imbuh dia.

Irma kemudian mencium tangan Dedi sebelum mengakiri pertemuan itu.

Berita Dedi Mulyadi Lainnya

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah mempertimbangkan bentuk kompensasi bagi warga yang disiplin dalam membayar pajak kendaraan bermotor.

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial @dedimulyadiofficial pada Jumat (21/3/2025), Dedi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang taat membayar pajak.

Beberapa warga mempertanyakan mengapa mereka yang disiplin membayar pajak tidak mendapatkan apresiasi, sementara mereka yang memiliki tunggakan justru mendapat keringanan atau penghapusan denda.

Menanggapi hal ini, Dedi menegaskan bahwa pemerintah juga sedang memikirkan bentuk apresiasi bagi wajib pajak yang selalu membayar tepat waktu.

"Pasti ada pertanyaan, kok yang ngutang dikasih hadiah, dikasih THR, saya yang rajin nggak. Insya Allah, yang rajin juga saya nanti lagi memikirkan sebuah pertimbangan yang akan diberikan. Tenang saja, nanti ada waktunya kok saya beri apresiasi baik yang rajin maupun yang tidak," ujar Dedi.

Ia pun mengajak masyarakat untuk tetap membayar pajak kendaraan tepat waktu tanpa terpengaruh kebijakan penghapusan denda bagi yang menunggak.

"Yang terpenting hari ini terus datang ke Samsat lakukan pajak tahun 2025. Yang lalu biarkan berlalu, tidak usah diingat-ingat," tambahnya.

Sementara itu, Program penghapusan biaya tunggakan pajak kendaraan yang dimulai pada Kamis (20/3/2025) mendapat respons positif dari masyarakat.

Kantor-kantor Samsat di berbagai daerah mengalami lonjakan jumlah wajib pajak yang ingin memanfaatkan kebijakan ini.

Dalam satu jam pertama, total pajak yang terkumpul di seluruh Samsat Jawa Barat mencapai Rp 2,5 miliar.

Hingga pukul 10.00 WIB, jumlah tersebut meningkat pesat menjadi Rp 10 miliar.

"Perkiraan sampai jam 10.00 ini sudah Rp 10 miliar," ujar Dedi Mulyadi.

Dedi menjelaskan bahwa masyarakat yang telah membayar pajak dapat langsung mengecek bukti pembayaran melalui aplikasi Sapawarga.

Ia juga mendorong warga untuk segera memanfaatkan kesempatan ini sebelum batas waktu yang telah ditentukan.

“Ayo datang ke kantor Samsat. Daripada duit disimpan di dompet atau di bank nanti kepakai buat Lebaran, habis Lebaran duitnya malah habis, padahal kami sudah ampuni tunggakannya. Ayo bayar pajak ya, mulai hari Kamis, 20 Maret sampai 6 Juni 2025,” ajaknya

Awalnya, program penghapusan biaya tunggakan pajak kendaraan ini dijadwalkan mulai 11 April, tetapi kemudian dipercepat menjadi 20 Maret hingga 6 Juni 2025.

Dedi menegaskan bahwa kebijakan ini hanya berlaku satu kali dan tidak akan diperpanjang.

“Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena pengampunan pajak ini hanya dilakukan sekali saja. Setelah itu, kalau masih menunggak, ingat lho, motor Anda tidak bisa lewat jalan kabupaten, jalan provinsi. Hayo, mau lewat jalan mana? Mau jalan langit karena belum disertifikatkan? Tidak akan bisa,” tegasnya dengan nada bercanda.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.