Cerita Aureline Ingin Wafat di Tanah Suci, Satu Keluarga Semarang Meninggal Saat Umrah
Daniel Ari Purnomo March 23, 2025 01:33 AM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suasana rumah duka korban rombongan umrah yang meninggal dunia satu keluarga di Wadi Qudeid, Arab Saudi, terlihat dipenuhi pelayat, Jumat (21/3/2025).

Karangan bunga ucapan duka cita berjejer di sekitar kediaman keluarga yang tinggal di Perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang.

Keempat korban satu keluarga tersebut adalah Dawan Mahmud (suami), Sumarsih Djahrudin Manuel Boeng Napiun (istri), Audrya Malika Adam (anak), dan Aureline Nawallya Adam (anak).

Di dalam rumah, Indah, kakak kandung Dawan Mahmud, menyambut para pelayat sambil berbagi cerita penuh haru.

Ia mengenang kabar duka yang diterima lewat panggilan telepon dari suaminya.

“Sekitar pukul sembilan pagi saya buka HP, ada lebih dari 50 missed call dari keluarga. Lalu saya diberi tahu Dawan sekeluarga meninggal saat umrah. Seketika saya deprok, lemes,” ujarnya.

Indah menyampaikan permohonan maaf kepada pelayat atas segala kesalahan mendiang selama hidup.

“Kami sekeluarga memohon maaf apabila ada salah semasa hidup,” tuturnya.

Indah menceritakan bahwa adiknya dikenal sebagai pribadi yang baik dan dicintai banyak orang.

Imam salat jenazah pun tak kuasa menahan tangis, hingga jamaah musala ikut menangis.

Banyak komentar positif tentang keluarga Dawan juga membanjiri media sosial.

Seorang pelayat menuturkan, dirinya pernah dibantu Dawan saat mencari rumah selama tinggal di Semarang.

Hal mengejutkan juga datang dari Aureline Nawallya Adam, putri bungsu Dawan, yang sebelum berangkat sempat mengatakan pada temannya bahwa ia ingin meninggal di Tanah Suci.

“Dia bilang ke temannya Chelsea, ingin meninggal di Tanah Suci karena disalatkan banyak orang. Waktu itu Chelsea sempat bilang jangan ngomong begitu. Mungkin itu firasat,” ujar seorang pelayat.

Indah menambahkan, Sumarsih sempat membeli tiga busana putih dari Tanah Abang untuk menghadiri acara lamaran anak Indah yang rencananya digelar 9 Mei 2025 di Medan.

“Dia sudah beli baju putih-putih untuk acara lamaran. Saya saja belum mikirin dress code, dia sudah siap,” ucapnya.

Dawan Mahmud dikenal sebagai pengusaha sukses dan pendiri CV. Adam Jaya, perusahaan suplier kertas.

Ia memiliki empat rumah di Semarang, Mojokerto, Surabaya, dan Jakarta, serta satu rumah baru di Semarang yang baru dibeli lima bulan lalu.

Sebelum membuka usaha sendiri, ia sempat bekerja di perusahaan milik kakak iparnya.

Dawan yang berasal dari Mojokerto telah lebih dari sepuluh tahun merantau di Semarang.

Ia dikenal sebagai sosok dermawan dan religius oleh warga sekitar.

Ada rencana menjadikan rumah di Jakarta yang sedang direnovasi sebagai kontrakan, dengan hasil sewa untuk disumbangkan kepada anak yatim.

Beberapa warga juga menyebut Dawan kerap membiayai pendidikan hingga jenjang Sarjana bagi orang-orang tidak mampu.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.