TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mendorong transformasi dan inovasi guna menciptakan ekosistem keuangan digital yang sehat, terpercaya, dan berintegritas.
Kolaborasi lintas sektor dan regulasi yang kondusif akan menjadi kunci dalam mempercepat transformasi keuangan digital.
Hal ini disampaikan oleh Pandu Sjahrir usai terpilih sebagai Ketua Umum AFTECH periode 2025-2029 dalam Rapat Umum Anggota (RUA) Tahunan AFTECH 2025 di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
"Dengan sinergi yang kuat antara regulator, pelaku industri, serta pemangku kepentingan lainnya, kami optimis dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pergantian kepengurusan merupakan momentum penting bagi industri fintech untuk terus berkembang, terutama setelah menghadapi tantangan seperti pandemi, fenomena tech winter, serta maraknya kasus fintech ilegal.
"Kepengurusan baru akan fokus pada peningkatan literasi digital, penguatan regulasi, dan pengembangan ekosistem fintech yang berkelanjutan," tambahnya.
Dengan peran strategisnya, AFTECH terus membuktikan diri sebagai asosiasi payung bagi ekosistem keuangan digital Indonesia dan memastikan industri fintech tumbuh secara inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
RUA Tahunan AFTECH 2025 dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi, serta Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Alexander Sabar.
Agenda utama meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2021-2025, perubahan AD/ART organisasi, pengangkatan pengurus baru untuk periode 2025-2029, serta penguatan kolaborasi dengan regulator dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Hasan Fawzi menekankan pentingnya peran AFTECH dalam memperkuat sinergi industri fintech nasional.
Sejak berdiri pada 2016, AFTECH telah menjadi mitra utama regulator dalam menyusun kebijakan yang mendorong inovasi, meningkatkan literasi keuangan digital, serta memastikan pertumbuhan industri keuangan digital yang aman dan berkelanjutan.
“AFTECH sangat membantu regulator dalam menyusun berbagai regulasi. Ke depan, kami berharap kolaborasi ini menghasilkan regulasi yang adaptif dan akomodatif terhadap kebutuhan industri,” ujar Hasan.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia terus tumbuh pesat dan diperkirakan akan semakin berkembang hingga 2030.
"Peran AFTECH dalam implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) menjadi salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan tersebut dan mengapresiasi kontribusi dalam mendukung inovasi sistem pembayaran dan keuangan digital nasional,” ujar Filianingsih.
Dengan kepengurusan baru dan fokus strategis yang diperkuat, AFTECH berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan industri fintech dan berkontribusi dalam pencapaian target ekonomi digital Indonesia.