Fatah Minta Hamas Lepas Kekuasaan di Gaza, Demi Keselamatan Warga Palestina
kumparanNEWS March 23, 2025 06:20 AM
Presiden Palestina dan pemimpin organisasi Fatah, Mahmud Abbas meminta agar Hamas melepaskan kekuasaan mereka di Gaza. Abbas berpendapat, hal ini untuk menyelamatkan lebih banyak warga Palestina di Gaza.
"Hamas harus menunjukkan belas kasih di Gaza, anak-anaknya, perempuan dan laki-laki," kata juru bicara Fatah, Monther al-Hayek, kepada AFP, Dikutip Minggu (23/3).
Ia juga mengatakan agar Hamas tak lagi memerintah Gaza. Karena bahaya yang mengancam di depan.
"Hamas perlu mundur dari pemerintahan di Gaza, dan mereka harus menyadari, bahwa pertempuran ke depan akan menghancurkan keberadaan warga Palestina (di Gaza)," ucapnya.
Hamas sudah sejak 2007 menguasai Gaza dari Fatah, yang menjadi pemimpin politik Palestina. Berulang kali, upaya untuk menyatukan keduanya gagal.
Perbesar
Anggota Brigade Ezz-Al Din Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, ambil bagian dalam parade militer di Rafah di Jalur Gaza Foto: Said Khatib / AFP
Gaza sendiri sudah hancur lebur akibat serangan bertubi-tubi Israel, sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Israel menargetkan tokoh Hamas, dan milisi mereka yang tersebar di Gaza.
Hamas berulang kali menyatakan pula, bahwa mereka akan meletakkan kekuasaan jika perang berakhir. Tapi, tidak dengan menyerahkan senjata mereka.
"Kita bersedia untuk menerima pemerintahan administratif baru usai perang di Gaza, dan kami tidak berminat untuk jadi bagiannya," kata juru bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanou, Sabtu (22/3).
"Yang penting adalah konsensus nasional," tambahnya. Ia juga sepakat terkait proposal perdamaian Mesir, yang menyodorkan komite berisi para profesional dan teknokrat untuk rekonstruksi Gaza.
Sementara Abbas berpendapat, komite ini harus melaporkan diri ke Otoritas Palestina di Ramallah. Menurut Abbas, Otoritas Palestina adalah satu-satunya yang punya legitimasi atas Gaza.
Tapi, proposal dan rencana Abbas ini ditolak oleh pemerintahan Netanyahu.