TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) tengah dibuat pusing akan adanya polemik Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, anak didik Nova Widianto yang dikabarkan bakal berpisah.
Rapor merah di All England 2025 hingga keputusan mundur dari Kejuaraan Asia 2025 jadi pemicu bahwa Chen/Toh bisa saja segera pecah kongsi karena kondisinya tidak baik-baik saja.
Eks pebulu tangkis Malaysia, Datuk Razif Sidek, menuturkan bahwa perpisahan Chen/Toh akan menyia-nyiakan semua usaha dan perjuangan yang telah dilakukan selama ini.
"Jika pasangan ganda campuran Chen Tang Jie-Toh Ee Wei berpisah, maka akan menyia-nyiakan semua usaha dan investasi untuk membuat mereka menjadi pasangan kelas dunia," ujar Razif melansir NST.
Chen/Toh dipasangkan pada bulan November 2022, telah naik ke peringkat 4 dunia selain memenangkan tiga gelar BWF World Tour.
Media tersebut melaporkan bahwa ada spekulasi keretakan hubungan antara Chen/Toh.
Pemicu yang paling ketara adalah ketika hasil minor di All England dan pengunduran diri dari Kejuaraan Asia 2025.
"Pasangan ini (Chen/Toh) bisa jadi akan berpisah menyusul spekulasi keretakan hubungan di antara mereka di All England baru-baru ini," bunyi laporan NST.
"Dan pengunduran diri mereka dari Kejuaraan Asia bulan depan di Ningbo, China, merupakan indikasi lebih lanjut bahwa semuanya tidak baik-baik saja dengan Chen/Toh."
Sebagai mantan pemain legendaris Malaysia, Razif mengatakan bahwa Chen/Toh telah bekerja sangat keras untuk mencapai level mereka saat ini dan tidak membiarkan emosi merusak semuanya.
Karena itu dia mempercayakan kepada BAM agar dapat memainkan peran proaktif dalam menjaga hubungan Chen/Toh sebagai ganda campuran andalan.
"Sangat disayangkan (jika Chen/Toh berpisah) karena Chen/Toh telah bekerja keras untuk berada di level ini."
"BAM juga telah berinvestasi besar pada mereka untuk menjadi kelas dunia. Akan sangat disayangkan jika mereka berpisah dan BAM harus turun tangan," ujar Razif.
Bukan hanya menekan kepada BAM selaku federasi yang menaungi Chen/Toh, Razif juga memberikan saran kepada pemain.
Menurutnya, Chen/Toh harus bisa menyelesaikan perbedaan yang terjadi dengan keduanya.
Pada intinya, komunasi sangat penting bagi pemain ganda, apalagi campuran yang mempertemukan laki-laki dan perempuan.
"Chen/Toh harus mencoba menyelesaikan perbedaan mereka dengan berbicara dari hati ke hati. Komunikasi sangat penting bagi pemain ganda," papar Razif.
"Jika semuanya gagal, maka mereka dapat dicoba dengan pemain lain untuk beberapa turnamen namun tidak ada jaminan untuk meraih kesuksesan yang sama."
"Karena kami tidak memiliki banyak pasangan senior yang berkualitas, perombakan akan melibatkan beberapa pasangan dan semua orang harus memulai dari awal."
Sebagai eks pemain yang berpengalaman, Razif mencoba untuk memberikan masukan kepada Chen/Toh karena ada misi jangka panjang.
Satu di antaranya adalah persiapan Olimpiade Los Angeles 2028 nanti.
Walau terkesan masih lama, memang persiapan gelaran bergengsi empat tahunan tersebut membutuhkan persiapan khusus dan lama.
"Tentu saja, kegagalan akan mempengaruhi pola pikir para pemain, tetapi mereka juga harus melihat jangka panjang di mana mereka dipersiapkan untuk Olimpiade Los Angeles 2028," tegasnya.
Keadaan mulai menegangkan antara Chen/Toh setelah keduanya kalah dari pasangan Indonesia, Rehan Kusharjanto/Gloria Widjaja pada putaran kedua Orleans Masters.
Kemudian utusan Malaysia kembali menelan kekalahan pada putaran pertama dari pasangan yang sama di All England.
(Niken)