Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel
TRIBUNNEWS.COM - Komando Front Dalam Negeri Israel, Selasa (25/3/2025) mengumumkan kalau sirene serangan udara berbunyi di Yerusalem dan pinggirannya, serta di lebih dari 200 kota di Israel tengah.
Dibunyikannya sirene peringatan serangan udara ini sebagai akibat dari rudal yang ditembakkan dari Yaman oleh gerakan Houthi, Khaberni melaporkan.
"Tentara Israel mengatakan pihaknya mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman menggunakan Sistem Arrow sebelum memasuki wilayah udara Israel," kata laporan tersebut.
Lansiran Al Jazeera, mengutip sumber-sumber informasi, mengatakan kalau Arrow, bagian dari sistem pertahanan udara Israel, menembakkan rudal pencegat ke wilayah Israel tengah setelah sebuah rudal ditembakkan dari Yaman.
Sumber melaporkan mendengar ledakan di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah pesisir selatan Tel Aviv setelah peluncuran rudal dari Yaman.
Pada Minggu, kelompok Houthi Yaman mengumumkan kalau mereka telah menargetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal balistik hipersonik "Palestine 2", serangan keempat yang diumumkan oleh kelompok tersebut dalam tiga hari.
Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan "memusnahkan sepenuhnya kelompok Houthi."
Perlu dicatat bahwa sejak November 2023, Houthi telah menargetkan wilayah Israel dan setiap kapal kargo yang dimiliki atau terkait dengan mereka di Laut Merah atau tempat lain dalam jangkauan mereka dengan rudal dan drone, sebagai bagian dari solidaritas mereka dengan Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi Israel yang sedang berlangsung.
Adapun Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berpusat di Sanaa terafiliasi gerakan Houthi, Yahya Saree, Minggu (23/3/2025) mengumumkan kalau pihaknya melancarkan serangan dengan menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry Truman dan barisan kapal perang pengawalnya di Laut Merah.
Dalam pidato yang disiarkan di saluran satelit Al Masirah, Yahya Saree mengatakan kalau pertempuran dengan kapal induk Truman dan kapal perang AS lainnya dilakukan dengan rudal dan drone dan berlangsung selama berjam-jam.
"Ini adalah kelima kalinya kelompok Houthi mengumumkan penargetan kapal induk Truman sejak dimulainya serangan udara intensif AS di Yaman lebih dari seminggu yang lalu," tulis laporan Khaberni, Minggu.
Yahya Saree juga mengumumkan kalau Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki Israel telah menjadi sasaran rudal balistik hipersonik "Palestine 2".
Juru bicara militer Houthi mengatakan operasi itu mencapai tujuannya, karena lalu lintas udara di bandara dihentikan selama setengah jam.
Militer Israel mengatakan sebelumnya hari ini bahwa angkatan udara mereka mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel.
Tentara Israel menambahkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di beberapa wilayah Israel setelah peluncuran rudal tersebut.
Channel 12 Israel juga melaporkan kalau lalu lintas udara dihentikan sementara di Bandara Ben Gurion di sebelah timur Tel Aviv sementara sirene serangan udara berbunyi.
Yahya Saree menegaskan bahwa Houthi akan terus mendukung rakyat Palestina dan mencegah navigasi Israel di wilayah operasi sampai agresi berhenti dan pengepungan di Gaza dicabut.
Sementara itu, media yang berafiliasi dengan kelompok Ansarallah Houthi melaporkan kalau serangan udara AS menargetkan pelabuhan Al-Salif, barat laut Hodeidah, distrik Majzar di provinsi Ma'rib, dan distrik Sahar dan Kitaf di Sa'ada tadi malam .
Sumber yang sama juga melaporkan bahwa jet tempur AS melancarkan dua gelombang serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Al Hudaydah.
Dalam konteks terkait, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan ada koordinasi penuh dengan Amerika Serikat mengenai serangan di Yaman.
Sementara itu, situs web Inggris, Declassified melaporkan bahwa pemerintah Inggris membantu serangan AS di Yaman Sabtu dan Minggu lalu.
Sabtu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan melenyapkan kelompok Houthi sepenuhnya.
Kelompok Houthi menanggapi bahwa ancaman Trump tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Gaza.
Mereka telah melanjutkan penembakan di dalam wilayah Israel dan mengirim kapal-kapal ke Laut Merah menuju wilayah tersebut selama berhari-hari, bertepatan dengan dimulainya kembali perang pemusnahan oleh Tel Aviv terhadap Jalur Gaza sejak fajar Selasa lalu.
Hingga Kamis malam, puluhan serangan udara AS telah dipantau di Yaman, menewaskan 79 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Houthi.
(oln/khbrn/*)