Mudik sudah selayaknya dilakukan dalam kondisi fisik yang sehat. Kesehatan tubuh yang buruk atau terganggu berisiko membahayakan keselamatan pemudik dalam perjalanan, atau setelah sampai tujuan.
Karena itu, Kementerian Kesehatan dalam situsnya menyarankan pemudik melakukan cek kesehatan sebelum bepergian. Dengan melakukan tes kesehatan, pemudik bisa melakukan langkah antisipasi agar perjalanan berlangsung aman dan nyaman.
Cek kesehatan biasanya dilakukan pengemudi dan kru transportasi. Namun ada baiknya, cek kesehatan dilakukan juga oleh peserta mudik sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit yang berisiko muncul dalam perjalanan.
Berikut ini beberapa jenis cek kesehatan sebelum mudik yang biasa dilakukan untuk pengemudi, lengkap dengan manfaatnya:
Mengetahui tekanan darah penting dilakukan untuk mendeteksi dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Seperti diketahui, stroke dan penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, hipertensi memang seringnya tidak menimbulkan gejala yang spesifik, tetapi sebagian orang merasakan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mual, sesak napas, hingga pandangan kabur
Tekanan darah seseorang dinyatakan normal jika angkanya berada di bawah 140/90 mmHg. Untuk mencegah hipertensi saat mudik, detikers bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
Sebelum mudik, penting juga untuk mengecek kadar kolesterol. Seperti hipertensi, kolesterol juga merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke yang mematikan.
Seseorang dinyatakan normal jika kadar kolesterolnya di bawah 200 mg/dL. Jika memiliki kolesterol tinggi, maka detikers harus berhati-hati mengkonsumsi makanan selama di kampung halaman
Dikutip dari situs Puskesmas Kuripan, Lombok Barat, gejala kolesterol tinggi yang sering tidak disadari adalah mudah lelah dan sering mengantuk. Hal ini perlu diwaspadai oleh pengemudi. Gejala lainnya seperti tengkuk sering pegal dan nyeri dada.
Tes gula darah bermanfaat untuk mengetahui risiko seseorang terhadap penyakit diabetes. Diabetes juga salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian.
Sebelum tes gula darah, detikers disarankan berpuasa minimal 8 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Kadar gula darah dianggap normal jika berada di angka 70-100 mg/dL, dikatakan pra-diabetes jika berada di tingkat 100-125 mg/dL, dan diabetes jika berada di tingkat 126 mg/dL.
Beberapa gejala yang wajib diwaspadai adalah sering buang air kecil, cepat merasa lapar, sering merasa haus, kesemutan, luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, cepat lelah, dan mudah mengantuk. Beberapa cara mencegahnya adalah sebagai berikut:
Meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang tinggi serat, vitamin dan antioksidan.
Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), yaitu 4 sdm gula (50 gram), 1 sdt garam (5 gram), dan 5 sdm lemak (67 gram).
Melakukan aktivitas fisik secara rutin, minimal 30 menit per hari, atau 150 menit per minggu.
Terakhir adalah tes asam urat. Dikutip dari Medical News Today, kadar asam urat normal bagi wanita adalah kisaran 1,5 hingga 6 mg/dL. Sementara pada pria, kadar normal asam uratnya sekitar 2,5 hingga 7 mg/dL.
Gejala utamanya adalah rasa sakit pada persendian, terutama kaki. Yang sering dirasakan adalah kaki bengkak, nyeri, hingga sulit berjalan. Yang perlu diwaspadai adalah serangannya bisa terjadi sewaktu-waktu.
Untuk mencegahnya, detikers bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
Nah, itulah tadi pentingnya cek kesehatan sebelum mudik untuk mengetahui risiko berbagai penyakit. Jika ada kondisi yang tidak normal, konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat dan hal-hal yang perlu dilakukan.