Dear Pak Prabowo, Candaan soal Saham Bisa Bikin Geger Pasar Modal
GH News March 26, 2025 07:03 AM

Ekonom meminta pemerintah memberikan perhatian khusus pada pasar modal. Pemerintah diingatkan agar lebih hati-hati mengeluarkan pernyataan soal pasar modal, sebab satu pernyataan negatif dari pemerintah bisa bikin pasar gonjang-ganjing.

Khususnya pernyataan-pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai cenderung meremehkan pergerakan pasar saham di Indonesia.

Terakhir, Prabowo sempat melempar candaan soal jatuhnya IHSG hingga 6% beberapa waktu lalu kepada para menterinya di Sidang Kabinet Paripurna. Dia menyatakan naik turunnya harga saham bukan masalah bagi negara selama harga pangan aman.

Prabowo juga pernah menyebut bermain saham di pasar modal adalah judi. Lebih banyak rakyat Indonesia tak punya saham.

Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pernyataan-pernyataan Prabowo dinilai merupakan sebuah blunder. Pemerintah seakan-akan tidak memahami bahwa pasar modal adalah cerminan kondisi riil ekonomi di tengah masyarakat.

"Iya dong. Karena dia kurang memahami ini bahwa pasar ini kondisi riil di masyarakat, memang data kan nggak bisa bohong," kata Bhima kepada detikcom, Selasa (25/3/2025).

Bhima menilai Prabowo terlalu percaya diri bahwa pasar modal tidak akan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Padahal, menurutnya ini merupakan cerminan ekonomi di tengah masyarakat.

Sebagai contoh saja, semisal saham perusahaan ritel atau otomotif anjlok karena sentimen turunnya penjualan. Hal ini artinya mencerminkan daya beli masyarakat pun turun karena menahan belanja.

"Ada kontradiksi yang over confidence, terlalu pede dianggap bahwa pasar modal bukan kondisi riil masyarakat," sebut Bhima.

Senada, Ekonom Center of Reform on Economic atau CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai pernyataan Prabowo soal pasar modal belakangan ini mengindikasikan pemerintah seperti meremehkan kinerja pasar modal.

Ini justru berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan, terutama di kalangan pelaku pasar yang mengandalkan stabilitas dan kepercayaan untuk berinvestasi.

Dia menyoroti gerak-gerik Prabowo yang sempat bercanda tentang trading halt dan penurunan IHSG sebesar 6% kepada para menterinya. Rendy menilai sikap Prabowo yang terkesan meremehkan ini bisa memperburuk sentimen.

"Bayangkan seorang investor yang melihat kepala negara tidak serius menanggapi gejolak pasar-hal ini bisa menambah ketidakpastian dan mendorong aksi jual," sebut Rendy ketika dihubungi detikcom.

Namun, bila bicara pelemahan IHSG, Rendy bilang sentimen yang membuat ambles pasar saham bukan cuma gerak-gerik Prabowo saja. Namun, juga beberapa faktor lain ikut mempengaruhi.

Dalam hal ini, data dari sektor ekonomi seperti APBN yang mengalami defisit anggaran lebih awal, indikasi pelemahan daya beli, dan juga Kekhawatiran terkait Danantara bisa jadi merupakan beberapa kombinasi yang memberikan sentimen negatif di pasar modal.

"Penurunan sebesar 6% dan trading halt adalah peristiwa signifikan yang biasanya tidak terjadi hanya karena satu pernyataan, meskipun dari figur sekaliber presiden. Ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan," papar Rendy.

Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal Ibrahim Assuaibi menekankan agar Prabowo ataupun jajarannya lebih berhati-hati untuk memberikan pernyataan soal pergerakan pasar modal.

Pemerintah sudah seharusnya menjaga kesehatan pasar modal. Menurutnya, pasar modal adalah barometer perekonomian satu negara. Naik turunnya saham sudah pasti mengindikasikan apakah ekonomi dalam keadaan baik atau tidak.

"Karena ini kan kepala negara, pada saat ada statement negatif pasti membuat investor akan enggan investasi dan menarik dana. Pemerintah itu harus sejuk membahas pasar modal, jangan banyak nyeleneh," kata Ibrahim saat dihubungi detikcom.

Temui Investor Bisa Tenangkan Pasar? Langsung klik halaman berikutnya

Prabowo sendiri punya rencana untuk menemui investor pasar modal. Ibrahim menilai hal ini bisa jadi memberikan angin segar kepada pasar. Apalagi setelah sekian lama, kehadiran Prabowo kurang di pasar modal, misalnya saja saat pembukaan perdagangan tahun ini saja Prabowo tidak hadir.

Belum lagi beberapa kali Prabowo mengeluarkan gerak-gerik dan pernyataan yang cenderung meremehkan pasar modal. Kehadiran Prabowo secara langsung dinilai Ibrahim akan berdampak ke pasar.

"Oh iya pertemuan itu bakal jadi angin segar, karena selama ini pada saat pembukaan IHSG pun presiden nggak datang kan. Kesempatan terbaik bagi pasar kalau presiden ketemu pemain pasar modal. Ini momentum yang bagus bagi pasar," ungkap Ibrahim.

Ibrahim menekankan, Prabowo bukan cuma harus menemui investor saja, namun harus memberikan pernyataan yang membuat pasar kembali percaya kepada pemerintah.

"Presiden harus berikan satu ucapan, minta maaf atau apa lah, agar investor percaya lagi sama pasar modal Indonesia," ujar Ibrahim.

Di sisi lain, Yusuf Rendy menekankan dalam pertemuan dengan investor, Prabowo wajib untuk meyakinkan stabilitas ekonomi dan arah kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Keberhasilan pertemuan ini tidak hanya bergantung pada pelaksanaan temu fisiknya saja, tetapi juga pada substansi yang dibahas dan komitmen nyata yang ditunjukkan.

"Pertemuan dengan investor bisa menjadi langkah positif jika Presiden mampu meyakinkan mereka tentang stabilitas ekonomi dan arah kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan," sebut Yusuf Rendy kepada detikcom.

Jika apa yang dijanjikan Prabowo hanya berupa wacana tanpa tindakan konkret, pertemuan ini tidak akan cukup untuk mengatasi gejolak pasar, terutama mengingat skeptisisme investor terhadap efektivitas kebijakan sebelumnya.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendengarkan kekhawatiran investor dengan membuka ruang dialog untuk memahami tantangan utama yang mereka hadapi, mulai dari stabilitas regulasi hingga risiko politik.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.