TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, Lintasarta, menjalin kerjasama dengan NVIDIA Inception untuk mendorong perusahaan rintisan di Indonesia mengadopsi kecerdasan artifisial (AI) melalui program Semesta AI.
NVIDIA Inception merupakan sebuah program global yang dirancang untuk membina perusahaan rintisan (startup)untuk mempercepat inovasi berbasis AI yang berdampak luas bagi industri nasional.
President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, mengatakan melalui Semesta AI, pihaknya berupaya memberdayakan startup dan ISV di Tanah Air agar mampu menciptakan solusi AI yang inovatif dan dampak nyata bagi industri dan perekonomian nasional.
"Untuk mendukung misi tersebut, kami akan terus membangun ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia," ujarnya dikutip Rabu, 26 Maret 2025.
Melalui program Semesta AI, ekosistem AI Indonesia semakin matang dan siap bersaing di tingkat global, sembari terus mengakselerasi pengembangan teknologi AI di Indonesia.
Program Semesta AI dipresentasikan di NVIDIA GTC 2025 di San Jose, California, Amerika Serikat, mengupas peran Indonesia yang semakin berkembang dalam lanskap inovasi AI global.
Acara ini mencakup diskusi industri dengan topik “Bagaimana Indonesia Mewujudkan Platform AI Berdaulat yang dipimpin oleh Sektor Telekomunikasi untuk 270 Juta Pengguna.”
Sejumlah manfaat program Semesta AI bagi perusahaan rintisan, antara lain:
• Bimbingan ahli dan mentor dari para profesional industri AI
• Dukungan teknis untuk pengembangan dan implementasi solusi AI
• Akses ke teknologi accelerated computing dari NVIDIA
• Peluang kolaborasi dengan perusahaan terkemuka di dalam jaringan Lintasarta
• Voucher GPU Merdeka senilai hingga 15.000 dolar AD untuk proyek AI terbaik.
Startup yang tergabung dalam program ini harus menunjukkan skalabilitas solusi AI yang kuat serta potensi implementasi nyata di berbagai sektor industri nasional.
Sejak diperkenalkan dalam peluncuran AI Merdeka bulan November lalu hingga kini sudah 150 startup dan Independent Software Vendor (ISV) yang telah mendaftarkan diri dalam Semesta AI.
Dari jumlah tersebut, 10 startup dan ISV terbaik akan melangkah ke fase Black Belt yang merupakan tahap akhir dari program ini.(tribunnews/fin)