Analisis Pengusaha Rental Mobil di Solo Soal Sepinya Penyewa, Ekonomi Sedang Sulit
Ryantono Puji Santoso March 28, 2025 06:30 PM

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dunia rental mobil belum mendapat suntikan cuan yang besar di momen Mudik Lebaran 2025 ini. 

Persewaan mobil di tempat mereka sepi. 

Analisisnya, diduga karena saat ini perekonomian sedang sulit. 

Diketahui, sampai H-3 Lebaran ini, para pengusaha rental mobil masih mengeluh sepi. 

Ini dirasakan Owner PT. Goedhang Transport Indonesia Oky Orlando.

Ia mengatakan, bisnis rental mobil di momen lebaran turun drastis. 

Hingga H-3 lebaran, Jumat (28/3/2025) baru ada 2 unit yang di-booking oleh pelanggannya.

“Turun drastis. Baru jalan 2 unit Hiace Premio sama Zenix Modellista. Masih mending tahun kemarin. Kemarin masih bisa lepas sekitar 15-20,” ungkapnya.

Ia menyasar penyewaan mobil untuk menengah ke atas dengan armada seperti Innova, Alphard, hingga Hiace.

PENINGKATAN KENDARAAN. Pantauan arus mudik di Gerbang Tol Ngemplak, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (28/3/2025). Kepala Pos Pengamanan (Pospam) gerbang tol Kebakkramat AKP Anggoro Wahyu mengatakan jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol Kebakkramat semakin hari semakin naik.
PENINGKATAN KENDARAAN. Pantauan arus mudik di Gerbang Tol Ngemplak, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (28/3/2025). Kepala Pos Pengamanan (Pospam) gerbang tol Kebakkramat AKP Anggoro Wahyu mengatakan jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol Kebakkramat semakin hari semakin naik. (Tribun Solo / Mardon Widiyanto)

Harga sewa per hari sekitar Rp 1,3 juta.

Menurutnya, lesunya bisnis rental mobil karena perekonomian yang sedang dalam kondisi sulit.

Selain itu, kebijakan efisiensi anggaran memperparah kondisi ini.

“Karena perekonomiannya baru nggak baik-baik aja. Waktu puasa pun kunjungan kerja dibatasi,” jelasnya.

Menurutnya, bisnis yang paling terdampak dari kebijakan efisiensi tak lain adalah bisnis rental mobil. Sebab, bisnis lain seperti penginapan jarang terkena pemangkasan.

“Selepas pelantikan bulan November 2024 ada efisiensi anggaran. Hotel nggak mungkin downgrade. Yang dikasih armada kepala. Lainnya kereta atau grab,” tuturnya.

Sebelum efisiensi diberlakukan, setiap satu kali kunjungan setidaknya 10 unit bisa keluar. Setelah itu, bisnis rental mobil anjlok hingga 50 persen.

“Kalau dulu misal satu kegiatan 20 orang minimal 10 unit. Masih mending sebelum November. Kalau itu 50 persen lebih (penurunannya). Biasanya sebulan 6 event. Sekarang 2-3 event,” jelasnya.

Banyak sopir juga terpaksa menganggur akibat adanya kondisi ini. Ia juga harus memutar otak untuk mengangsur unit yang dibeli secara kredit.

“Nganggur semua sopir. Maret baru 2 event. Untuk angsuran per bulan, bulan kemarin sama ini nombok,” terangnya.

(*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.