Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Hari Raya Idulfitri adalah hari yag sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Hari besar ini disebut sebagai hari kemenangan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa.
Pada hari yang penuh berkah itu, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunah. Termasuk amalan sebelum dan sesudah melaksanakan salat Idulfitri.
Berikut ini adalah beberapa amalan sunah yang disarankan untuk dilakukan, yang dikutip dari berbagai sumber. Yuk, ingatkan keluarga untuk dikerjakan!
Salah satu amalan sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum melaksanakan salat Idulfitri adalah makan atau minum terlebih dahulu.
Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA. Hadis itu menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat menuju tempat shalat Idul Fitri sebelum memakan beberapa butir kurma. (HR. Bukhari).
Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta, Syamsul Bakri, makan atau minum sebelum shalat Idul Fitri adalah sunah Nabi. Tujuannya untuk mengingatkan umat Muslim bahwa pada 1 Syawal, puasa tidak diperbolehkan.
Amalan sunah lainnya sebelum melaksanakan salat Idulfitri adalah mandi. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abdullah bin Abbas RA menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha.
Mandi ini diharapkan dapat menyucikan tubuh dan mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan dengan penuh kebersihan dan kesucian.
Sunah ini juga berlaku bagi wanita yang sedang dalam keadaan haid atau nifas, yang biasanya tidak diperbolehkan untuk mandi besar.
Pada hari Idulfitri, umat Islam dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan hadis dari Ali bin Abi Thalib RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengenakan pakaian terbaik dan memakai parfum terbaik pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Al-Hakim).
Memakai pakaian terbaik dan parfum pada hari Idulfitri merupakan bentuk penghormatan kepada hari raya. Selain itu, hal itu juga sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Takbir merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan pada hari Idulfitri. Takbiran dimulai sejak Maghrib pada malam tanggal 1 Syawal hingga selesai salat Idulfitri.
Rasulullah SAW mengumandangkan takbir saat menuju lapangan untuk salat Idulfitri, dan beliau terus bertakbir hingga shalat selesai. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).
Mengumandangkan takbir juga bentuk pengagungan terhadap Allah SWT sebagai tanda rasa syukur dan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh.
Pada malam Idulfitri, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Ibadah ini bisa berupa membaca Al-Qur'an, berzikir, shalat malam, atau memperbanyak istighfar.
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Umamah yang mengatakan bahwa barangsiapa yang beribadah pada malam Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata mengharap ridha Allah, hatinya tidak akan mati saat hati orang lain mati. (HR. Ibnu Majah).
Salah satu sunah Nabi yang mungkin kurang dikenal adalah anjuran untuk menggunakan jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari salat Idulfitri. Hal ini sebagaimana disebutkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Ghuniyatul Thalibin.
"Orang Mukmin dianjurkan pergi dan pulang dari shalat ied dari jalan yang berbeda karena Ibnu Umar menyatakan bahwa Nabi SAW pergi dan pulang shalat ied dari jalan yang berbeda.”
Memang, ada beberapa penafsiran mengenai makna dari sunah ini. Akan tetapi, ulama menganjurkan untuk melakukan sunah tersebut karena memang tidak semua yang dilakukan Rasul bisa dirasionalkan.
Nah, itu tadi penjelasan tentang 6 amalan sunah sebelum dan sesudah salat Idulfitri. Yuk, sama-sama kita kerjakan agar Hari Raya Idulfitri tahun ini bisa lebih berkah dan bermakna.