BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Debit air kembali naik di wilayah Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), disebabkan  tingginya curah hujan di Bumi Rakat Mufakat.

Sebagai daerah terendah dan rata-rata dikelilingi rawa, beberapa desa di Kecamatan Kalumpang, kembali terdampak banjir. Air merendam rumah warga, jalanan, dan area persawahan, Selasa (8/4/025).

Padahal, dampak banjir di awal 2025 tadi, belum sepenuhnya hilang dan masih memberikan dampak di beberapa desa di Kalumpang.

Dikonfirmasi, Camat Kalumpang, Wahyudi Noor kepada Banjarmasinpost.co.id mengatakan memang terjadi kenaikan debit air. Setidaknya saat ini, ada enam desa terdampak banjir. 

“Memang data terbaru belum ada, tetapi kondisi debit air setidaknya, hampir sama dengan data terakhir. AdAenam desa terdampak,” katanya.

Desa-desa tersebut, memang menjadi langganan terdampak banjir, ketika debit air di Kalumpang mulai tinggi. Setidaknya ada ratusan warga yang terdampak saat ini.

“Tidak hanya terdampak banjir, malah termasuk wilayah terdampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) saat musim kering,” imbuhnya.

Sementara, kondisi jalan, terutama di Desa Kalumpang, Karang Paci dan Balimau juga terendam air. Mengakibatkan arus lalu lintas bagi pengendara yang bepergian menuju arah Banjarmasin dan Kalteng terganggu.

Kondisi jalan tidak terlihat jelas, akibat genangan air ditambah ada kondisi jalan berlubang, mengakibatkan kondisi berbahaya bagi pengendara.

Dimungkinkan, dampak banjir di Kalumpang akan meningkat apabila, cuaca di wilayah HSS masih sering turun hujan.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) HSS, pagi ini, kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kalumpang ada peningkatan dan berstatus siaga.

DAS di Sungai Amandit, Negara, Loksado, Telaga Langsat dalam keadaan normal.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)