TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Prof EM, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lecehkan sejumlah mahasiswinya.
Diketahui, kasus yang menjerat Prof EM sudah bergulir sejak dilaporkan Satgas Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM pada sekitar tahun 2024 silam.
Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius membeberkan, aksi pelecehan tersebut terjadi dalam kurun waktu 2023-2024.
Prof EM beraksi di luar kampus dengan modus beragam.
"Modusnya, ada diskusi, bimbingan, pertemuan di luar kampus, katanya untuk membahas kegiatan ataupun lomba yang sedang diikuti mahasiswa," katanya, dikutip dari TribunJogja.com.
Andi melanjutkan, Satgas PPKS lantas melakukan pendalaman dengan meminta keterangan 13 orang, yang terdiri dari korban kalangan mahasiswi dan para saksi.
Prof EM juga diperiksa sejak 1 Agustus hingga 31 Oktober 2024.
Pada akhirnya, Prof EM dipecat dari UGM karena terbukti melakukan pelecehan terhadap sejumlah mahasiswinya.
Pemecatan Prof EM ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Rektor UGM Nomor 95/UN1.P/KPT/HUKOR/2025 tertanggal 20 Januari 2025.
"Pimpinan UGM sudah menjatuhkan sanksi kepada pelaku berupa pemberhentian tetap dari jabatan sebagai dosen."
"Penjatuhan sanksi ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku," tegas Andi.
Dikutip dari prisma.simaster.ugm.ac.id, Prof EM mengawali pendidikannya lewat program Undergraduate Farmasi Universitas Gadjah Mada (1984-1986).
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di S2 Farmasi UGM (1993-1995).
Sedangkan gelar doktor Onkologi Molekuler dia peroleh dari Nara Institute Science and Technology (NAIST) Jepang (1998-2001).
Ia kini memiliki gelar Prof. Dr. apt., M.Si.
Prof EM juga pernah menduduki sejumlah kursi jabatan di Fakultas Farmasi UGM, yakni:
- Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Riset, dan Kerjasama (2005-2008),
- Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kerjasama, dan Pengembangan (2008-2012),
- Sekretaris Bagian Kimia Farmasi (2003-2005),
- Pengelola Magister Farmasi Klinik (2001-2004),
- Kepala Laboratorium Biokimia Pascasarjana Bioteknologi (2015).
Selama puluhan tahun jadi dosen di UGM, Prof EM pernah meraih sejumlah penghargaan.
Apresiasi itu datang dari kampusnya hingga orang nomor satu di Indonesia.
Berikut beberapa penghargaan Prof EM:
- Kesetiaan 25 Tahun, Universitas Gadjah Mada (2018),
- RISTEK-MTIC, Kementerian Negara RISTEK RI (2007),
- RKSA, Kementerian RISTEK dan PT Kalbe Farma (2014),
- Satyalancana Karya Satya X, Presiden (2006),
- Satyalancana Karya Satya XX, Kementerian Sekretariat Negara RI (2018).
(Endra)(TribunJogja.com/Bunga Kartikasari)