Kisah Petani Bali Gunakan Burung Hantu Tyto Alba Kendalikan Hama Tikus di Sawah
kumparanNEWS April 10, 2025 10:00 AM
Presiden Prabowo Subianto berencana membeli 1.000 burung hantu untuk petani di Majalengka, yang sawahnya diganggu hama tikus.
Petani di Dusun Pagi, Desa Senganan, Kabupaten Tabanan, Bali, ternyata sudah menggunakan burung hantu mengendalikan tikus sawah sejak tahun 2016 lalu.
Kelompok tani di desa tersebut menggunakan burung hantu jenis Serak Jawa atau bernama latin Tyto Alba.
Tyto Alba dinilai lebih cocok mengendalikan hama karena memiliki kemampuan perburuan tangkas dan mampu menangkap tikus besar, mampu memantau mangsa dalam jarak sekitar 200 meter dengan jarak terbang sampai radius 20 kilometer.
Tyto Alba memiliki pendengaran yang sensitif, dan yang paling utama suara kepakan sayap nyaris tidak terdengar sehingga bisa mengecoh tikus di sawah.
Rumah Burung Hantu di Bali. Foto: Kadistan Bali
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Burung Hantu di Bali. Foto: Kadistan Bali
Menurut Ketua TUWUT (Tyto Alba Uma Wali Untuk Tani), Kadek Jonita, burung hantu yang memiliki tinggi sekitar 30-40 centimeter ini mampu masuk ke bagian area tengah sawah memburu tikus.
"Mampu sampai ke semak-semak sawah itu karena dia di darat bisa melompat gitu dan jarang pandangnya sampai 200 meter. Jadi dia memantau, mengintip mangsa dulu, kemudian terbang bermanuver dan menukik tajam sehingga perburuannya cepat. Manuver terbang, menukik bisa sampai 90 derajat," katanya saat dihubungi, Rabu (9/4).
Kadek Jonita mengaku belum ada makhluk hidup yang mampu mengendalikan tikus hama sebaik Tyto Alba. Penggunaan kucing dan ular tak begitu efektif karena bukan hewan predator.

2 sampai 3 Tikus Setiap Hari

Tyto Alba biasanya mengkonsumsi 2 sampai 3 ekor tikus setiap hari. Jiwa predator kadang membuat mereka menyerang dan membunuh tikus lebih banyak walau tidak dimakan.
Selain itu, keberadaan Tyto Alba mampu memberi rasa takut kepada tikus. Hal ini membuat tikus takut keluar dari persembunyian mencari makan sehingga menyebabkan tingkat populasi tikus juga ikut berkurang.
"Kalau tikus itu pintar ya, dia bisa mempelajari apa penyebab berkurangnya pasokan atau kehilangan anggota, kalau kita pakai strategi racun biasanya mereka cepat punya jalan keluar. Misalnya ada 10 tikus, yang kena jebakan atau racun ada dua ekor, tikus lain pasti ngasih tahu anggotanya sehingga tidak kena jebakan," ujarnya.

25 Hektare Sawah Dijaga Sepasang Burung Hantu

Menurut Kadek Jonita, 25 hektare sawah bisa dijaga sepasang burung hantu. Kelompok Tani biasanya melatih burung hantu memburu tikus dengan memberikan rangsangan psikologis. Yakni, memberi makan tikus sejak kecil sehingga burung hantu hanya mengenal satu sumber bahan pangan, yakni tikus.
Kelompok Tani biasanya memelihara burung hantu di penangkaran, membuat rumah di sawah dan melepasliarkan anak burung hantu menjaga ekosistem.
Sejak tahun 2016, kelompok tani sudah melepasliarkan sekitar 50 ekor burung hantu dari penangkaran.

Kendala: Sosialisasi

Rumah Burung Hantu di Bali. Foto: Kadistan Bali
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Burung Hantu di Bali. Foto: Kadistan Bali
Kendala kelompok tani adalah edukasi dan sosialisasi petani tentang pengendalian tikus, bukan membasminya karena burung hantu butuh sumber makanan. Masih ada petani yang tak mau menerapkan metode ini karena dinilai tak mampu mendongkrak panen 100 persen.
"Kendalanya memang di sosialisasi ya keberadaan burung mengendalikan bukan dan ada keinginan panen harus 100 persen. Petani masih ada yang gunakan racun tikus. Jadi tak jarang burung hantu mati karena makan tikus beracun," katanya.
Menurut Kadek Jonita, penggunaan burung hantu efektif mengendalikan populasi tikus di sawah. Populasi tikus berkurang dalam enam bulan pada tahun 2016 lalu. Tingkat panen cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Terpisah, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada mengatakan, ada sekitar 150 ekor burung hantu Tyto Alba tersebar di lahan pertanian di Kabupaten Tabanan dan Buleleleng.
"Selain itu, tingkat produktivitas padi di wilayah yang aktif menggunakan burung hantu telah meningkat sebesar 20 hingga 30 persen," katanya saat dihubungi.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.