Lego Buka Pabrik di Binh Duong, Pemerintah Vietnam Dapat Suntikan Investasi Rp 16 Triliun
Sri Juliati April 10, 2025 06:37 PM

TRIBUNNEWS.COM - Nama negara Vietnam terus menjadi primadona bagi perusahaan-perusahaan dunia yang ingin membuka pabrik di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Setelah Luxshare, Pegatron, Foxconn, hingga Nintendo buka pabrik di Vietnam, kali ini giliran perusahaan mainan Lego yang menyuntikkan investasinya.

Dikutip dari Associated Press, pada Kamis ini (10/4/2025) pembangunan pabrik Lego senilai $1 miliar (sekitar Rp16,87 triliun) di Vietnam resmi dibuka .

Pabrik ini diklaim akan memproduksi mainan tanpa menambah emisi gas rumah kaca ke atmosfer dengan mengandalkan energi bersih sepenuhnya.

Berlokasi di kawasan industri Binh Duong, dekat Ho Chi Minh City, pabrik ini merupakan yang pertama di Vietnam yang bertujuan beroperasi 100 persen menggunakan energi bersih, yang ditargetkan tercapai pada awal 2026.

Pendirian lini produksi di Binh Duong ini sekaligus menjadikan kawasan industrial tersebut sebagai pabrik keenam Lego secara global dan kedua di Asia. 

Pabrik ini menggunakan peralatan canggih untuk memproduksi balok Lego berwarna-warni guna memenuhi pasar Asia Tenggara yang terus berkembang.

CEO Lego, Niels Christiansen, menegaskan bahwa perusahaan ingin memastikan planet yang diwarisi anak-anak tetap ada dan berfungsi dengan baik.

Pabrik ini menjadi bagian penting dari upaya Lego mencapai target nol emisi gas rumah kaca pada 2050, dengan target jangka pendek mengurangi emisi 37 persen pada 2032.

Meski balok Lego masih dibuat dari plastik berbasis minyak, perusahaan telah menginvestasikan lebih dari $1,2 miliar untuk mencari alternatif berkelanjutan.

Namun, upaya ini belum sepenuhnya berhasil.

Dukungan Vietnam untuk Energi Bersih

Vietnam, yang juga menargetkan net-zero emisi pada 2050, membutuhkan lebih banyak pabrik berenergi bersih.

Pabrik Lego dengan 12.400 panel surya dan sistem penyimpanan energi diharapkan menjadi contoh keberlanjutan industri.

Christiansen menambahkan, lokasi pabrik di Asia Tenggara membantu Lego menghindari tarif impor AS yang masih diberlakukan oleh Presiden Donald Trump kepada Tiongkok. 

"Saya lebih fokus pada dampak terhadap pertumbuhan global dan perubahan sentimen konsumen," ujarnya.

Pabrik seluas 62 lapangan sepak bola ini juga menggunakan robot untuk memproduksi dan mengemas balok Lego dengan presisi tinggi.

Ribuan pekerja terampil akan dipekerjakan, sebagian telah menjalani pelatihan di pabrik Lego di Tiongkok timur.

Pabrik ini memanfaatkan skema Direct Power Purchase Agreement (DPPA) 2024, yang memungkinkan perusahaan asing membeli energi bersih langsung dari produsen listrik surya/angin.

Sisa 10 persen-20% kebutuhan energi dipenuhi melalui kerja sama dengan produsen energi bersih lainnya.

Lego juga membuka pusat distribusi di Provinsi Dong Nai untuk melayani pasar Australia dan Asia.

Lima bangunan pabrik yang memenuhi standar efisiensi energi tinggi nantinya juga akan dilengkapi dengan penanaman 50.000 pohon dan menjadi pabrik pertama yang mengganti kemasan plastik sekali pakai dengan kertas.

Mimi Vu dari LSM Raise Partners Vietnam menyebut pabrik ini sebagai "cetak biru" pabrik besar berkelanjutan yang tetap menguntungkan. 

"Diperlukan perusahaan besar seperti Lego untuk mengambil risiko dan membuktikan bahwa ini mungkin," katanya

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.