Miso yang diandalkan orang Jepang tak lepas dari eksperimen para peneliti. Percobaan pembuatan miso di luar angkasa membuat rasanya berbeda.
Awalnya bumbu makanan dibuat di dapur atau diproduksi melalui pabrik tertentu. Tetapi ada saja percobaan para peneliti yang berusaha melihat peluang lain dari aspek kehidupan yang berbeda.
Seperti percobaan pembuatan miso di luar angkasa yang dikutip dari Engadget (7/4). Sebuah jurnal bertajuk iScience menjelaskan bagaimana sekelompok peneliti mencoba membuat miso tanpa pengaruh gravitasi.
Kerjasama antara peneliti dari Amerika dan Denmark akhirnya membawa bahan-bahan dasar pembuat miso ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hal ini semata-mata untuk melihat pengaruh gravitasi terhadap rasa makanan yang diciptakan.
Baca juga: Diperkenalkan Belanda, Ini Sejarah Konsumsi Gula di Indonesia
![]() |
Pada Maret 2020, sekantung paket bahan pembuat miso seperti kedelai yang sudah dimasak, beras koji, dan garam dikirim ke stasiun luar angkasa. Di sana bahan-bahan tersebut lantas difermentasi selama 30 hari.
Di sisi lain, dilakukan juga produksi miso yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat dan Copenhagen, Denmark. Setelah sebulan lamanya miso yang telah difermentasi di luar angkasa dikirim kembali ke bumi.
Begitupula miso yang difermentasi di laboratorium diambil dan dipadukan dengan miso dari luar angkasa. Perlu diketahui bahwa dalam proses pembuatannya kedua miso mendapat perlakuan yang sama dengan pengkondisian lingkungan sesteril mungkin.
"Ada beberapa fitur lingkungan di luar angkasa di orbit bumi rendah, khususnya gravitasi mikro dan peningkatan radiasi. Fitur tersebut berdampak pada cara mikroba tumbuh dan bermetabolisme, sehingga menentukan bagaimana fermentasinya bekerja," kata Joshua D. Evans, salah satu peneliti yang tergabung dari Technical University of Denmark.
![]() |
Sebelum melihat rasanya, ada perbandingan yang diteliti lebih dahulu di laboratorium. Ialah komposisi mikroba pada kedua jenis miso yang berbeda.
Ditemukan jejak fermentasi yang berbeda terjadi pada miso yang diperam di luar angkasa. Miso yang diproduksi di stasiun luar angkasa sekilas memiliki bentuk dan warna yang tak berbeda dari miso biasanya.
Namun ketika kedua kemasannya dibuka ada aroma berbeda yang didapatkan peneliti. Aroma miso yang difermentasi di luar angkasa lebih kuat smokeynya seolah seperti menggunakan kedelai yang sempat dipanggang.
Untuk rasanya sendiri miso yang difermentasi di luar angkasa juga lebih pekat kacangnya. Tetapi ada juga kesimpulan yang diambil ahli bahwa untuk mendapatkan hasil tersebut dibutuhkan lingkungan fermentasi khusus yang dikondisikan di stasiun luar angkasa.