TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Tak ingin menanti bantuan pemerintah, warga RT 5 RW 1 Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan memilih turun tangan sendiri memperbaiki jalan.
Jalan desa sepanjang 125 meter dicor secara swadaya oleh masyarakat setempat, berbekal iuran mingguan hanya Rp5 ribu per orang.
Langkah mandiri ini lahir dari keinginan warga untuk memiliki jalan yang lebih indah dan nyaman dilalui, tanpa harus menunggu alokasi anggaran dari pemerintah desa yang luas wilayahnya cukup besar.
“Nunggu dari pemerintah tidak cair-cair, jadi kita inisiatif sendiri. Daripada menunggu, mendingan kita usaha sendiri. Kalau jalan bagus, warga juga senang,” ungkap Temon Kapisa, warga RT 5 saat ditemui TribunJateng.com.
Temon menyebut, meski dana desa sebenarnya tersedia, mereka sadar bahwa cakupan pembangunan desa luas dan prioritasnya berbeda-beda.
Karena itu, warga memutuskan untuk mandiri.
Jalan yang dicor pun sebenarnya tidak dalam kondisi rusak, namun warga ingin tampilannya lebih rapi dan representatif.
“Memang ada dana desa tapi desa itu kan luas, sebisa mungkin kita punya inisiatif sendiri untuk membangun tanpa harus menunggu bantuan,” kata Temon.
“Jalannya sebenarnya tidak rusak, hanya diperindah saja. Dulu ini tempat jual pasir, jadi tidak becek, tidak jeblok. Tapi warga ingin kondisi jalan terlihat lebih baik,” tambahnya.
Dana sekitar Rp50 juta yang dibutuhkan untuk pengecoran terkumpul dari iuran 40-an warga selama tiga tahun.
Uniknya, pengumpulan dana dilakukan saat kegiatan yasinan setiap Kamis malam.
Para bapak-bapak secara sukarela menyumbangkan Rp5 ribu tiap pekan.
“Untuk iuran sekitar tiga tahun, setiap hari Kamis kan bapak-bapak yasinan, setiap kali yasinan bapak-bapak mengumpulkan Rp5 ribu setiap satu minggu sekali,” ujar Temon.
“Warga yang iuran hanya gang ini saja, kita juga tidak mengambil dana RT, kurang lebih ada 40-an warga yang tinggal di gang ini,” imbuhnya.
Pengecoran jalan dilakukan pada Selasa (8/4/2025) dan langsung rampung dalam sehari.
Dimensi jalan yang dibangun mencapai panjang 125 meter, lebar 3 meter, dan tebal sekitar 15 cm.
“Kurang lebih (anggarannya) Rp50 jutaan, panjang jalan 125 meter, lebar 3 meter, ketebalan rata-rata 15 cm,” kata Temon.
Ketua RT 5, Joko Sukamto, turut mengapresiasi kekompakan dan semangat gotong royong warganya.
Ia menyebut kegiatan ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur, tapi juga menguatkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, kemarin dari warga ada keinginan untuk memperbaiki jalan. Setelah dana terkumpul, langsung direalisasikan,” kata Joko kepada TribunJateng.com.
Ia mengungkapkan, semangat swadaya ini akan kembali dilanjutkan pada Agustus mendatang, dengan rencana pengecoran di gang sebelah.
“Bulan Agustus nanti ada perbaikan lagi di gang sebelah, panjangnya sekitar 95 meter, lebar 2 hingga 2,5 meter,” jelas Joko.
“Semoga dengan dibangunnya jalan ini, warga bisa merasa nyaman. Kalau saya pribadi, tidak ingin apa-apa, yang penting warga bisa guyub rukun,” tutupnya.