Bolehkah Puasa Syawal Tapi Masih Punya Utang Puasa Ramadan? Simak Penjelasan M Quraish Shihab
Musahadah April 13, 2025 01:30 AM

SURYA.CO.ID - Bolehkah umat Islam mengerjakan Puasa Syawal, padahal punya utang Puasa Ramadan?

Hal ini seringkali menjadi pertanyaan. Lantas bagaimana seharusnya?

KH M Quraish Shihab menerangkan, wajib bagi umat Muslim mendahulukan puasa qadha atau puasa ganti Ramadhan yang ditinggalkan.

“Sebaiknya mendahulukan qadha (membayar utang) karena hukumnya wajib, setelah itu baru yang sunnah,” tulis KH Quraish Shihab pada bukunya Panduan Puasa bersama Quraish Shihab.

“Kalau harus memilih, maka bayar utang puasa lebih dahulu, karena ia wajib,” tambahnya.

Selanjutnya, KH Quraish Shihab menjelaskan bahwa mengerjakan Puasa Syawal tidak harus mulai tanggal 2 Syawal, melainkan bebas selama di Bulan Syawal.

“Puasa Syawal dilakukan kapan saja selama bulan Syawal,” tulisnya.

“Puasa Syawal tidak harus dilakukan berturut-turut, asalkan selama dalam bulan Syawal,” lanjut sang penulis Tafsir Al-Misbah.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

وَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya  "Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Hukum Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal

Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan dalam tayangan YouTube Taman Surga.Net, bahwa lebih utama mengerjakan Puasa Qadha Ramadhan sebelum Puasa Syawal.

"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa Syawal 6 hari," ujar Ustaz Abdul Somad.

Namun Ustadz Abdul Somad menambahkan, apabila tidak kuat, maka boleh menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Qadha Ramadhan.

"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, maka ibu puasa qadha di bulan Syawal," jawab Ustadz Abdul Somad.

UAS menjelaskan bahwa hal tersebut diperbolehkan dan bisa mendapat dua keutamaan sekaligus.

"Maka otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal. Niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," lanjutnya.

Niat Puasa Syawal

Bagi yang niat puasa Syawal saja, bisa membaca niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَي

(Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala."

Niat Puasa Syawal juga boleh dibaca siang hari, seperti puasa sunnah pada umumnya, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak Subuh.

Niat puasa Syawal di siang hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.