Hamas Tanggapi Usulan Gencatan Senjata di Kairo
timtribunsolo April 13, 2025 07:35 PM

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan respons positif terhadap usulan gencatan senjata dan telah mengirim delegasi ke Kairo, Mesir untuk melakukan perundingan.

Kunjungan ini menandai langkah penting dalam usaha untuk meredakan ketegangan yang telah lama terjadi di wilayah Gaza.

Mengapa Hamas Menghadiri Perundingan di Kairo?

Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya berangkat ke Kairo pada 12 April 2025, setelah menerima undangan resmi dari pemerintah Mesir.

Hal ini menunjukkan keseriusan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata guna mengakhiri serangan Israel di Gaza.

Hamas menyatakan bahwa mereka siap untuk melanjutkan perundingan dengan mediator dari Qatar dan Mesir.

Dalam konteks ini, mereka juga menuntut agar pasukan Israel mundur sepenuhnya dari Gaza, serta menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Hamas menginginkan tidak hanya gencatan senjata tetapi juga keadilan bagi rakyat Palestina yang menderita akibat konflik yang berkepanjangan.

Apa yang Dibahas Dalam Pertemuan di Kairo?

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kairo, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty bertemu dengan mitranya dari Palestina, Mohammad Mustafa.

Mereka membahas perkembangan terbaru terkait upaya gencatan senjata dan usaha Mesir untuk menghidupkan kembali perjanjian yang sebelumnya telah ada.

Mesir menegaskan pentingnya melindungi hak-hak Palestina dan menolak setiap bentuk pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka.

Abdelatty juga menekankan perlunya menciptakan kondisi politik yang mendukung pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Apa Langkah Selanjutnya Setelah Gencatan Senjata?

Selain perundingan gencatan senjata, Mesir juga aktif dalam usaha internasional untuk membangun kembali Gaza setelah konflik.

Sebelumnya, terdapat laporan bahwa perundingan antara Hamas dan Israel sedang berlangsung meskipun menemui berbagai kendala.

Israel, dalam hal ini, mengusulkan pembebasan 10 tahanan, termasuk Edan Alexander, sementara Hamas mengusulkan pembebasan lima tahanan.

Di forum diplomasi yang berlangsung di Antalya, Mesir dan Palestina membahas rencana pemulihan Gaza serta persiapan untuk konferensi internasional yang akan membahas rekonstruksi wilayah yang hancur akibat agresi Israel.

Bagaimana Kondisi Keamanan di Gaza Saat Ini?

Sementara upaya untuk mencapai gencatan senjata sedang berlangsung, kondisi keamanan di Gaza tetap memprihatinkan.

Militer Israel baru-baru ini mengumumkan keberhasilannya merebut wilayah strategis Morag, yang menghubungkan Rafah dan Khan Yunis di Gaza selatan.

Menteri Keamanan Israel, Katz, menyatakan bahwa wilayah antara Rute Philadelphia dan Morag kini menjadi bagian dari zona keamanan yang dikuasai oleh Israel.

Katz juga menyatakan bahwa operasi militer Israel akan diperluas ke wilayah Gaza lainnya dan mengimbau warga Gaza untuk mengungsi dari daerah pertempuran.

Ia meminta mereka untuk mengusir Hamas dan membebaskan sandera Israel guna mengakhiri konflik.

Dengan perkembangan ini, situasi di Gaza dan perundingan gencatan senjata menjadi sorotan penting dalam dinamika geopolitik yang lebih luas, serta bagaimana hal ini dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat Palestina.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.