BANJARMASINPOST, CO.ID - Ketika mendengar kata “gembel”, sebagian besar orang pasti berpikir ke arah kelompok masyarakat bawah yang tinggal di kolong jembatan atau di pinggir jalan.
Namun di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sekelompok anak muda mendirikan komunitas yang mereka beri nama “Gembel”. Gemar Belajar, itulah kepanjangan komunitas yang begerak pada bidang literasi dan ruang eksperisi ini.
Komunitas ini sudah cukup lama terbentuk, mencoba memberi ruang untuk orang-orang dekat dengan buku dan dekat dengan kesadaran, dan menjadikan sebagai wadah pendidikan alternatif.
Program Young Chat pada Senin (14/4/2025) sore menghadirkan secara langsung Volunter Komunitas Gembel, Cyntia Nurwinda Sari, dengan host Syakira dan Maulana.
Cyntia menjelaskan Gembel ini bisa disebut komunitas, tetapi tidak ada strukturnya. Tidak ada ketua ataupun anggota. Katanya, siapa yang merasa ingin bergabung bisa ambil peran di Gembel. Komunitas ini berdiri dari awal tahun 2023, atau baru berusia 2 tahun.
Soal tujuan dari komunitas ini, dia mengatakan untuk menaikkan literasi. Selain itu karena tidak ada hal produktif yang dikerjakan pada hari Minggu.
“Itu mengapa kami melapak di hari Minggu. Siapa pun yang mau ke lapak silakan datang, yang banyak datang anak kecil, dan para remaja juga ada,” katanya seraya mengatakan Gembel biasa menggelar lapak di Taman Kamboja, Banjarmasin.
Terkait koleksi buku yang dimiliki, Cyntia menyebut awalnya berasal dari para anggota sendiri. Tapi lama-lama terus bertambah dari donasi dari orang-orang yang punya kelebihan buku namun bingung menyalurkan.
Soal tantangan yang pernah dihadapi, Cyntia mengatakan salah satunya soal regenerasi. Sebab tidak pernah ada rekrutmen anggota. Namun tantangan itu bisa diatasi dengan percaya kepada yang lebih muda.
“Selama ini kita hanya fokus kepada akademik, kita melupakan apa-apa yang kita punya. Padahal kita punya jiwa, perasaan, emosional, yang itu harus diberi pendidikan. Dan itu metodenya tidak hanya membaca,” imbuhnya.
Dan, untuk menjaga agar peminat Gembel terus bertambah khususnya anak-anak, pihaknya menggunakan metode khususnya.
“Kami selalu pakai metode seni buat anak-anak. Perlakuan kepada anak dengan sepantaran kita. Kalau seusia, kita memantik mereka berekspresi, bercerita, curhat, dan menjadi hyaman sehingga mereka kembali ke Gembel,” ujarnya.
Berikut tayangan perbincangan Volunter Komunitas Gembel, Cyntia Nurwinda Sari dalam Program Young Chat pada Senin (14/4/2025) sore :
(riz)