TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat Boeing mengungkap setidaknya tiga keunggulan pesawat tempur F-15 produksinya dibandingkan kompetitornya.
Executive Director, F-15 Business Development, Boeing Defense, Space & Security Robert “Blend’r” Novotny menjelaskan keunggulan nomor satu adalah teruji dalam pertempuran.
Ia mengatakan pesawat tempur F-15 memiliki catatan kemenangan dalam pertempuran mencapai 104 kali kemenangan atau rasio bukti tempur 104 banding 0.
"F-15 memiliki rasio kemenangan dalam pertempuran 104 banding 0. Negara-negara yang membeli pesawat tempur ini karena mereka harus berperang menggunakannya. Bila anda membeli pesawat tempur ini dan anda menggunakannya untuk berperang, anda akan menang," kata Robert saat diskusi media di kantor Boeing Indonesia di Jakarta pada Selasa (15/4/2025).
Purnawirawan jenderal bintang satu Angkatan Udara Amerika Serikat yang juga instruktur F-15 itu mengatakan, keunggulan kedua adalah F-15 unggul di semua aspek dibandingkan dengan kompetitor di kelasnya.
Mulai dari aspek kecepatan, jangkauan, kapasitas angkut, pengembangan teknologi dan kemampuan pesawat tempur dari generasi ke generasi, kematangan, hingga biaya terbang per jam.
"Ketiga adalah hubungan yang terjalin dengan Boeing. Saya tidak berbicara sebagai bagian dari pemerintah AS, akan tetapi hubungan yang terjalin dalam pembelian produknya abadi dan otentik," ungkapnya.
Robert meyakini pemerintah Indonesia memiliki ketertarikan untuk membeli pesawat tempur F-15.
Hal itu, kata dia, ditunjukkan dengan ditandatanganinya MoU oleh Kementerian Pertahanan RI terkait pengadaan pesawat tempur tersebut.
Ia pun menunjukkan foto ketika Menteri Pertahanan RI yang menjabat saat itu, Prabowo Subianto, ketika menyaksikan penandatanganan MoU terkait pembelian F-15.
Selain itu, kata dia, pemerintah AS juga telah menerima sejumlah dokumen penjualan yang diperlukan.
"Kami juga telah terlibat dalam negosiasi dan diskusi terkait kontrak di semua tingkatan dengan pemerintah Indonesia. Jadi jawabannya ya (pemerintah Indonesia memiliki minat untuk membeli F-15)," ungkapnya.
Sebelumnya, Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan sempat menjawab singkat soal progres rencana pembelian dua lusin atau 24 unit pesawat tempur F-15 EX dari Amerika Serikat (AS).
Prabowo mengatakan saat ini progresnya telah menuju penandatanganan kontrak.
"Ya, MoU menuju ke kontrak," kata Prabowo usai penyerahan total 100 sepeda motor listrik buatan dalam negeri dari Kemhan kepada TNI dan Polri di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat pada Kamis (31/8/2023).
Prabowo juga sebelumnya mengumumkan pemerintah Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU komitmen pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX (F-15ID) baru dari Amerika Serikat (AS).
Penandatanganan itu dilakukan di The Boeing Company St Louis Missouri AS.
“Penandatanganan MoU komitmen pembelian 24 Unit Pesawat Tempur F-15EX,” tulis Prabowo dalam unggahan foto di akun Instagramnya @prabowo Selasa (22/8/2023).
Dalam unggahan foto tersebut, Prabowo tampak turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.
Ia juga tampak melihat miniatur sejumlah pesawat di kantor Boeing. (*)