TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen mencetak generasi petani milenial yang tangguh dan berdaya saing tinggi melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), hasil kolaborasi strategis dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Program YESS dirancang untuk memperkuat kapasitas generasi muda dalam bidang pertanian, baik dari sisi kompetensi teknis maupun kemampuan kewirausahaan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan pilar utama ketahanan ekonomi nasional, yang sangat bergantung pada kontribusi generasi muda sebagai SDM produktif masa depan. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
Dalam upaya memperkuat koordinasi dan memastikan keberlanjutan program Business Development Services Provider (BDSP), sekaligus sebagai bagian dari langkah strategis untuk meneruskan keberlanjutan program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), PPIU Jawa Timur dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang bersama sejumlah stakeholder menggelar kegiatan koordinasi selama dua hari, pada 14–15 April 2025, bertempat di Hotel Savana, Kota Malang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicena, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dan lembaga dalam mempertahankan serta mengembangkan hasil-hasil dari program YESS di Kabupaten Malang.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Kabupaten Malang, Slamet Budi Samsul, serta Wakil Manajer Bidang Teknis PPIU Jawa Timur, M. Saikhu. Dalam kesempatan ini, PPIU Jawa Timur juga menyampaikan komitmennya untuk memastikan program YESS yang telah banyak membantu para milenial dalam membangun wirausaha berbasis pertanian tidak berhenti begitu saja, namun dapat terus berlanjut dan memberi dampak jangka panjang.
Avicena juga menyampaikan bahwa penyuluh harus berperan sebagai agen perubahan. Ia menyoroti kontribusi penting Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang dalam mendukung pelaksanaan program YESS. Menurutnya, program ini telah terbukti cukup berhasil di Kabupaten Malang dan patut disebut sebagai salah satu program terbaik untuk Indonesia. "Dari sisi politik dan potensi SDM, Kabupaten Malang memiliki modal besar. Bila disinkronkan dengan penguatan kelembagaan seperti Koperasi Merah Putih, sebagian kebutuhan SDM sudah bisa terpenuhi," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dari delapan agenda strategis nasional (astacita), tujuh di antaranya berkaitan langsung dengan sektor pertanian. Namun, masih terdapat tantangan dalam implementasi lima Satuan MBG, karena pemanfaatannya belum menyentuh petani secara langsung. “Saat ini, belanja pasar masih terpusat di kota seperti Pasar Gadang. MBG belum menyasar petani, masih didominasi pedagang pasar,” ujarnya.
Secara ekonomi, sektor pertanian berada di urutan ketiga di Kabupaten Malang setelah industri pengolahan dan perdagangan. Namun, pemerintah daerah tetap memberikan perhatian serius terhadap pengembangan pertanian, terutama melalui dukungan Polbangtan Malang yang dinilai memiliki peran penting dalam mendorong keberlanjutan program YESS.
"Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada Polbangtan Malang atas semua peran dan kontribusinya. Ini menjadi salah satu alasan kuat bagi pemerintah pusat untuk terus melanjutkan program YESS di Kabupaten Malang," ucap Avicenna.
Wilayah Ngadas juga menjadi sorotan dalam diskusi, dengan catatan bahwa wilayah ini tinggal satu langkah lagi untuk mencapai target pembangunan terpadu sebagaimana diharapkan oleh program YESS.
Melalui kegiatan koordinasi ini, diharapkan semua pihak dapat terus bersinergi dalam memperkuat sektor pertanian, mengembangkan potensi lokal, serta memastikan bahwa program YESS dapat dilanjutkan secara berkelanjutan untuk mendukung kemandirian ekonomi generasi muda di Kabupaten Malang. (*)