Setelah Dioperasi Cacing di Perut Bocah Jember Capai 3 Toples, Terungkap Darimana Asalnya
muslimah April 17, 2025 12:32 PM

TRIBUNJATENG.COM - Penyebab perut bocah di Jember ini penuh dengan  cacing terungkap.

Saking banyaknya, setelah dioperasi, cacing yang terkumpul dari perut bocah tersebut mencapai tiga toples penuh. 

Awalnya bocah tersebut datang ke rumah sakit dengan keluhan tak bisa BAB selama seminggu.

Setelah dioperasi oleh dokter, terungkap pula bagaimana cacing tersebut bisa masuk dan berkembang biak.

ILUSTRASI CACINGAN - Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun menjalani operasi darurat setelah mengalami perut membesar, tidak bisa buang air besar selama sepekan, disertai gejala muntah dan kesulitan bernapas. (TRIBUNNEWS)
ILUSTRASI CACINGAN - Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun menjalani operasi darurat setelah mengalami perut membesar, tidak bisa buang air besar selama sepekan, disertai gejala muntah dan kesulitan bernapas. (TRIBUNNEWS) (tribunwiki)

Anak berusia tiga tahun yang perutnya dipenuhi cacing ascariasis memiliki kebiasaan hidup yang kurang bersih.

Diketahui anak tersebut sering bermain tidak mengunakan sandal, sering bermain di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta sering tidak mencuci tangan ketika makan.

Kepala Staf Medik Fungsiona (SMF) Bedah Anak RSD Dr. Soebandi Jember Dr. Bela Mayvani, S.pba menjelaskan kebiasaan anak tersebut memang sering bermain di lingkungan yang kurang bersih.

“History dari pasien ini, dia memang kesehariannya untuk kebersihan memang kurang baik,” kata dia saat ditemui di RSD dr Soebandi Selasa (15/4/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Bela mencontohkan anak tersebut jika bermain tidak menggunakan sandal, sering bermain di TPA dan juga memiliki kebiasaan tidak suka mencuci tangan saat makan.

“Juga mengkonsumsi air yang tidak direbus, mungkin bisa menjadi faktor resiko penyebab adanya cacing dalam hal ini,” ucap dia.

Menurut dia, cacing ascariasis berasal dari daerah endemis seperti Jember dan Bali.

Cacing itu, kata dia, ada di dalam tanah. Jika tertelan masuk ke lambung dan usus, bisa berkembang biak di dalamnya.

Dia menjelaskan anak tersebut datang ke RSD dr Soebandi dengan keluhan sumbatan pada usus.

Saat dilakukan operasi, tim dokter menemukan penyebab sumbatan usus itu karena gumpalan cacing ascariasis

“Kami bisa berhasil evakuasi seluruh cacing, lalu kami jahit tutup ususnya,” ujar dia.

Dokter yang melakukan operasi berhasil mengevakuasi cacing sampai tiga toples.

Menurut dia, kondisi anak tersebut sudah kembali pulih setelah empat dokter berhasil melakukan operasi.

“Anak ini sudah sembuh, sudah beraktifitas kembali seperti semula,” imbuh dia.

Pengalaman bocah 3 tahun ini tentu bisa menjadi bahan kewaspadaan bagi banyak orang tua lainnya.

Dia menghimbau agar masyarakat menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan sebelum makan.

Selain itu, juga memberikan anak obat cacing pada anak-anak.

Sebelumnya diberitakan Perut seorang anak laki-laki berusia 3 tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.

Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernafas dan muntah. Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.

Seperti diketahui sebelumnya, seorang balita berusia 3 tahun tak BAB seminggu hingga perutnya membesar.

Setelah diperiksa dokter, penyebabnya adalah karena usus anak 3 tahun itu penuh cacing.

Warga Kabupaten Jember, Jawa Timur ini pun harus menjalani operasi.

Pasalnya, ia sudah mengalami sakit perut, kesulitan bernapas, dan muntah.

Operasi pun dilakukan di RSD dr Soebandi Jember.

Direktur RSD dr Soebandi Jember, I Nyoman Semita menyampaikan bahwa anak tersebut memang berasal dari Jember, tetapi tinggal bersama neneknya di Bali.

“Dia datang ke IGD RSD dr Soebandi dalam keadaan gawat darurat,” kata dia pada Minggu (13/4/2025), melansir dari Kompas.com.

Dokter di rumah sakit menduga hal tersebut terjadi karena ada sumbatan pada ususnya sehingga tidak berfungsi maksimal.

“Kemudian diperiksa CT scan, memang menggambarkan suatu kondisi yang disebut ileus obstruktif, yaitu buntunya saluran pencernaan akibat sesuatu,” ucap dia.

Setelah itu, pasien tersebut dirawat di rumah sakit.

Saat dirawat di dalam ruangan, pasien tersebut muntah mengeluarkan cacing.

Karena termasuk kasus yang unik, kata dia, akhirnya empat dokter membahas penyakit ini, mulai dari dokter ahli bedah anak, dokter ahli parasitologi klinik, dan dokter spesialis anak.

Para dokter tersebut menyimpulkan bahwa ada proses darurat yang harus dilakukan operasi pada anak tersebut.

“Akhirnya diputuskan untuk operasi karena sudah mengganggu fungsi pencernaan dan pernapasan,” ucap dia.

Setelah dioperasi, ternyata ada tiga titik sumbatan yang ditemukan oleh dokter dalam usus anak tersebut.

Tindakan operasi dilakukan dengan membuka usus pasien tersebut.

Ternyata, di dalam lubang usus anak itu penuh dengan cacing.

Cacing yang terdapat pada tubuh anak tersebut mirip cacing tanah, yakni termasuk jenis cacing ascariasis.

Selanjutnya, dokter mengeluarkan cacing tersebut dan merawat usus pasien hingga sembuh.

“Kemudian diberi obat cacing agar sembuh sampai tuntas,” kata dia.

Sekarang, pasien tersebut sudah kembali sehat dan pulang ke rumahnya.

“Pasien datang ke RS sudah cukup lama, sudah lebih sekitar enam bulan lalu,” kata dia.

Ia menyebut bahwa cacing ascariasis hidup di alam terbuka. Jika tidak menjaga kebersihan tangan saat makan, maka cacing berpotensi masuk.

“Ini pasti masuknya (cacing) lewat tangan, sehingga perilaku hidup sehat masih menjadi masalah,” ucap dia. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.