Harga Emas Bakal Terus Melonjak hingga Cetak Rekor, Antam Sudah Banderol Hampir Rp2 Juta per Gram
Seno Tri Sulistiyono April 17, 2025 08:12 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas diprediksi masih akan terus melonjak hingga mencatatkan rekor tertingginya.

Harga emas global tercatat kembali sentuh rekor tertinggi terbaru di level US$ 3.343 per ons troi. Harga emas telah melambung 26,7 persen sejak awal tahun 2025. 

Kenaikan tersebut, mendorong harga emas batangan Antam ikut terdongkrak, menembus rekor baru di kisaran Rp 1.975.000 per gram pada Kamis (17/4/2025), setelah mengalami kenaikan Rp 32.000 dari perdagangan sebelumnya. 

Guru Besar Keuangan & Pasar Modal UI sekaligus pengamat pasar, Budi Frensidy menilai, lonjakan kenaikan harga emas saat ini belum menunjukkan tanda-tanda melambat dan masih memiliki potensi untuk terus berlanjut dalam waktu dekat. 

Menurutnya, selama arus dana dalam jumlah besar terus mengalir ke instrumen emas sebagai aset lindung nilai, tekanan beli akan tetap kuat dan menopang penguatan harga.

“Selama masih ada yang terus membeli dalam jumlah besar—yaitu miliaran dolar AS—harga emas masih mungkin akan naik,” terang Budi dikutip dari Kontan, Kamis (17/4/2025).

Menurutnya, ada tiga alasan utama yang mendorong investor memburu emas. 

Pertama, banyak yang terdorong ikut membeli karena melihat harga terus naik. “Motifnya bisa karena ikut-ikutan, tidak ingin ketinggalan momentum,” ujarnya.

Kedua, banyak investor kini kebingungan menempatkan dana di tengah ketidakpastian global. 

Instrumen seperti saham dan kripto dianggap kurang menarik, sehingga emas menjadi alternatif yang lebih aman.

Ketiga, masih banyak investor yang belum memahami alternatif investasi lain yang cukup likuid. Alhasil, emas menjadi pilihan yang dianggap paling aman dan mudah dicairkan.

Menariknya, lonjakan harga emas belakangan ini tidak hanya didorong investor ritel, tapi juga oleh investor besar. 

Menurut Budi Frensidy, banyak dana yang masuk ke pasar emas berasal dari hasil penjualan US Treasury yaitu surat utang yang diterbitkan pemerintah Amerika Serikat. 

Biasanya, obligasi ini dianggap sebagai salah satu aset paling aman di dunia. Namun belakangan, minat terhadap aset-aset safe haven seperti dolar AS dan obligasi pemerintah AS mulai menurun. 

Budi menilai, hal ini dipengaruhi kebijakan Presiden AS yang sulit diprediksi dan menimbulkan ketidakpastian, sehingga mendorong investor besar beralih ke emas sebagai tempat berlindung yang lebih stabil.

“Obligasi dan dolar AS mulai dihindari karena gaya Presiden AS, sehingga gold menjadi semakin menarik sebagai safe haven,” tuturnya.

Melihat kondisi tersebut, Budi Frensidy menyimpulkan investor masih berada dalam fase flight to safety, yaitu situasi ketika mereka mencari tempat yang lebih aman untuk menyimpan uang. 

Saat ini, emas dianggap sebagai satu-satunya aset yang cukup aman di tengah kondisi pasar yang lesu dan penuh ketidakpastian.

Imbas Perang Dagang

Perang dagang antara Amerika Serikat dan China semakin 'memanas', mengakibatkan melambungnya harga emas dunia.

“Harga emas dunia pagi ini menembus rekor tertinggi baru, yakni 3.343 dollar AS per ons troy,” ujar analis emas Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Harga emas terus naik seiring investor mencari aset aman di tengah gejolak ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor AS terhadap Tiongkok menjadi 245 persen dari sebelumnya 145 persen.

“Memanasnya perang dagang, di mana AS menerapkan kembali tarif tambahan sebesar 245 persen ke Tiongkok yang mengakibatkan harga emas dunia,” tambah Ibrahim.

Berikut harga emas batangan Antam hari ini belum termasuk pajak:

  • 0,5 gram: Rp 1.037.500
  • 1 gram: Rp 1.975.000
  • 5 gram: Rp 9.650.000
  • 10 gram: Rp 19.245.000
  • 25 gram: Rp 47.987.000
  • 50 gram: Rp 95.895.000
  • 100 gram: Rp 191.712.000
  • 500 gram: Rp 957.820.000
  • 1.000 gram: Rp 1.915.600.000
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.