TRIBUN-MEDAN.com, HUMBANGHASUNDUTAN – Anggota DPR RI Komisi XI, Drs. Rapidin Simbolon, MM, melaksanakan kegiatan reses di Desa Sinambela, Kecamatan Bakkara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (15/5/2025), guna menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Dalam pertemuan yang berlangsung di balai desa, berbagai aspirasi disampaikan oleh warga dari berbagai latar belakang, mulai dari Petani, Tokoh Adat, sampai unsur Pemerintahan Desa.
Suasana berlangsung hangat dan terbuka, dengan dialog yang menggambarkan harapan besar masyarakat kepada wakil mereka di Senayan.
Seorang Petani bermarga Sinambela mengeluhkan keterbatasan alat Pertanian, khususnya dalam proses panen.
Ia memohon bantuan alat pemotong padi, agar proses panen lebih cepat dan efisien, sehingga Petani bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
Sementara itu, Kepala Desa Sinambela, Boru Simamora, menyampaikan permohonan yang lebih luas dalam konteks pembangunan pariwisata dan pelestarian budaya.
Ia memohon kepada Rapidin untuk mendukung pengadaan seperangkat Ogung Sabangunan, alat musik tradisional Batak yang diyakini mampu menarik minat wisatawan dan memperkuat identitas budaya lokal.
“Kami berada di tanah yang menyimpan sejarah besar, tanah kelahiran Raja Sisingamangaraja, Pahlawan Nasional kebanggaan Batak. Musik tradisional seperti Ogung Sabangunan bukan sekadar hiburan, tapi bagian dari jiwa masyarakat yang diwariskan dari leluhur. Jika dipadukan dengan potensi wisata sejarah yang ada, ini bisa menjadi kekuatan ekonomi bagi warga kami,” ujar Kepala Desa.
Tak hanya itu, masyarakat juga mengajukan permohonan bantuan renovasi Gereja, yang menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial warga.
Mereka berharap Gereja yang saat ini dalam kondisi kurang layak bisa segera diperbaiki untuk menunjang kenyamanan ibadah dan kegiatan pelayanan masyarakat.
Menanggapi seluruh aspirasi tersebut, Drs. Rapidin Simbolon, MM, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif warga dan menegaskan komitmennya untuk membawa semua aspirasi tersebut ke tingkat pusat.
“Aspirasi ini akan saya bawa ke rapat-rapat di DPR RI. Ini bukan sekadar catatan, tetapi bentuk nyata dari suara rakyat yang harus kita perjuangkan bersama,” tegas Rapidin.
Reses ini bukan hanya menjadi wadah penyampaian keluhan, tetapi juga ruang harapan bagi masyarakat agar pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dapat terus berjalan, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya seperti di Bakkara.
(JUN/Tribun-Medan.com)