Grid.ID - Apakah orang-orang yang memiliki kebiasaan selingkuh dapat disembuhkan? Bagaimana cara menghentikan atau meminimalisirnya?

Ya, pertanyaan semacam itu kerap muncul di benak seseorang yang pasangannya berselingkuh. Bukan sekali, perselingkuhan justru terjadi berulang kali.

Mencoba untuk bersabar dan memaafkan kerap kali membuat lelah. Terlebih jika pasanganmu sudah melewati batas dan berselingkuh berkali-kali.

Melansir dari laman Kompas.com, istilah "cheater always be a cheater" yang artinya seorang yang berselingkuh akan kembali berselingkuh. Ungkapan tersebut memang tampak akrab didengar. Seolah-olah kebiasaan selingkuh memang sudah melekat dan susah hilang.

Seorang pakar hubungan sekaligus konselor kesehatan mental di Branching Out Wellbeing Karyn Wittmeyer mengatakan istilah itu tidak sepenuhnya benar. Apa alasannya?

Survei menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen responden tidak mengulangi perselingkuhan untuk kedua kalinya. Perselingkuhan tidak akan terjadi pada keadaan yang berbeda atau di hubungan yang berbeda.

"Saya percaya bahwa siapapun dapat berubah jika mereka bersedia melakukannya."

"Dibutuhkan usaha," jelasnya.

Melansir dari Tribunnews, keinginan seseorang untuk berselingkuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya bagaimana perasaan orang tersebut dalam hubungannya atau relasi perasaan dengan dirinya sendiri.

Pakar hubungan dan pendiri South Florida's Love Discovery Institute, Calrolina Pataky mengatakan bahwa ada tanda pertama yang membuat seseorang memutuskan berselingkuh. Tanda itu adalah masalah komunikasi.

"Pelaku selingkuh mau untuk berbicara terbuka dan jujur tentang perselingkuhannya, perasaannya, dan komitmen mereka di masa lalu. Tujuannya untuk mengubah perilaku mereka," jelasnya.

Jadi, kebiasaan selingkuh bisa dihentikan. Asalkan dengan kesadaran dan keinginan yang kuat dari para pelakunya.