Siswa SMP Jatuh dari Wahana 360° Pendulum Jatim Park, Cemas Cita-cita Jadi Pilot TNI AU Kandas
Pradipta R April 18, 2025 08:34 PM

Grid.IDSiswa SMP jatuh dari wahana 360° Pendulum di Jatim Park 1, Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada Selasa (8/4/2025). Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.05 WIB. Ketika ia menaiki wahanan tersebut, pengaman lepas dan membuatnya sempat bergelantungan di udara.

Korban diketahui berinisial RDP (13). Ia adalah pelajar asal Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

RDP miliki cita-cita sebagai seorang pilot, tepatnya pilot TNI AU. Kecelakaan yang dialaminya dikhawatirkan bisa menghambat cita-citanya.

Ibu korban, Ardika Novita Andriani, mengatakan bahwa anak keduanya itu memiliki cita-cita sebagai pilot TNI Angkatan Udara (AU). Ia cemas peristiwa kecelakaan tersebut bisa mengganggu cita-cita anaknya.

Kendati begitu, baik RDP maupun pihak keluarga berkeyakinan sembuh. Disebutkan bahwa RDP sudah menyiapkan diri sebaik mungkin agar bisa menjadi pilot TNI AU.

"Anak kami punya cita-cita yang dari kecil dipersiapkan dengan matang, cita-citanya sebagai pilot Angkatan Udara (AU). Selanjutnya, setelah lulus SMP nanti, ingin masuk SMA Taruna di Magelang," kata Ardika Novita, Jumat (18/4/2025).

RDP telah menuai prestasi sejak SD. Nilainya selalu bagus di sekolah.

"Kekhawatiran kami sebagai orangtua, anak saya ini punya cita-cita. Dia sebelumnya berprestasi di SD, nilai-nilainya dari 6 mata pelajaran tertinggi nilainya 100 semua. Di MTs juga di Jalan Bandung, ranking 1, nilainya di atas 90. Dia juga duta lingkungan," katanya.

Keluarga RDP berharap pihak Jatim Park Group bisa bertanggung jawab terkait cta-cita anaknya. Ayah korban, Wasis Ridho Atmadei mengatakan, RDP termotivasi menjadi pilot TNI AU lewat salah satu keluarga mereka.

"Keponakan saya pilot Sukhoi di Skuadron 3 Iswahyudi, sering berinteraksi, sehingga anak saya termotivasi sejak kelas 4 SD. Karena pada saat Lebaran, keluarga-keluarga datang, ketika masih taruna pakai seragam kelihatan gagah, akhirnya termotivasi anak saya," katanya.

Keseriusan RDP menjadi pilot TNI AU juga ditunjukkan lewat konsultasi dengan dokter tentara sebelum operasi akibat kecelakaan itu. RDP kemudian tidak menggunakan pen melainkan digips.

"Berkonsultasi apakah anak saya pakai pen atau dipakaikan gips untuk penanganan patah tulangnya. Sempat kami menghubungi dokter di TNI AU, sudah diarahkan sehingga kami sepakat untuk tidak dilakukan pen, sehingga pakai gips, supaya tidak ada sayatan. Melihat usia dia yang masih muda, jadi potensi kesembuhannya masih bisa kembali sempurna," katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.