6 Fakta Anak Lindas Ayah di Pariaman, Ternyata Sering Keluar Masuk RSJ dan Bukan Anak Kandung
Azis Husein Hasibuan April 19, 2025 08:08 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah enam fakta penting mengenai kasus tragis seorang anak yang menabrak ayahnya hingga meninggal dunia.

Kejadian memilukan tersebut dilaporkan terjadi di Padusunan, Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatra Barat, pada Rabu (16/4/2025) sore pukul 17.40 WIB.

Detik-detik saat mobil MPV menabrak sang ayah bahkan sempat terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.

Berikut deretan fakta anak tabrak ayah hingga tewas di Pariaman:

1. Viral di Media Sosial

Detik-detik pelaku tampak arogan mengendarai mobil jenis MPV berwarna silver beredar di media sosial.

Video berdurasi 56 detik tersebut diunggah akun X @bacottetangga.

Terlihat mobil itu melaju cukup kencang, menabrak tepian jalan.

Beberapa warga memaksa membuka pintu, namun pelaku justru menjauh.

Lalu, mobil tersebut kembali mengambil ancang-ancang dan berbelok seperti sengaja menabrak seorang pria.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut histeris melihat seorang pria tergeletak dan dikabarkan tewas.

"Seorang ayah tewas ditabrak anaknya sendiri," tulis narasi dalam video tersebut.

2. Kronologi

Dikutip dari TribunPadang.com, pelaku diketahui bernama Randi (27) dan nahasnya, korban adalah ayah angkatnya.

Saksi mata di lokasi kejadian, Fajri Faisal, mengatakan peristiwa bermula ketika pelaku dan korban tengah mencari angin hingga sampai lokasi.

Kemudian, pelaku memaksa korban untuk turun dari mobil.

Saat turun, korban pun memberi tahu Fajri, anaknya sedang mengamuk.

"Saat ayahnya memberitahu saya, si anak sudah menancap gas mobil dengan kecepatan tinggi, lalu lalang di lokasi tempat menurunkan ayahnya," ujar Fajri, Rabu.

Korban yang sudah putus asa terhadap tingkah laku anaknya pun berusaha menghentikan mobil dengan menghalangi jalurnya.

Kendati demikian, sang anak tetap melajukan mobilnya, bahkan sempat menabrak kendaraan roda dua yang sedang terparkir.

Setelah menabrak kendaraan tersebut, sang anak kembali memutar arah kendaraannya.

"Korban kedua ini Sekretaris Desa namanya Taufik, ditabrak anak ini saat sedang berkendara," ujarnya.

Setelah menabrak Taufik, sang anak kembali memutar kendaraannya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Lalu, ban sebelah kanan mobil menabrak pembatas jalan hingga kondisi mobil miring, tapi pelaku tetap memaksa mobil untuk bergerak.

Kali ini, mobil mengarah keluar dari jalan raya, menuju ayahnya yang berada di pinggir jalan.

Pelaku lantas menabrak ayahnya hingga terdorong jatuh mengenai bagian depan mobil.

"Saat ayahnya sudah jatuh, anaknya terus menancap gas dan melindas ayahnya dengan ban bagian depan dan belakang," jelas Fajri.

Tindakan sang anak membuat ayahnya langsung tidak sadarkan diri di lokasi. Saat dilarikan ke RSUD Sadikin, ayahnya sudah dinyatakan meninggal dunia.

3. Bukan Anak Kandung

Terungkap fakta, Randi ternyata bukan anak kandung dari korban.

Pelaku sudah dibesarkan sejak kecil oleh korban.

Warga setempat, Heri, mengatakan Randi bukan anak kandung korban. 

Korban mengangkat pelaku sebagai anak saat berada di Jakarta.

"Jadi ini bukan anak kandung korban, ia diangkat dan dibesarkan sejak kecil," ujar Heri, Rabu.

4. Tabiat Aneh Pelaku Terasa sejak SMA

Randi disebut mengalami perubahan perilaku.

Gelagat aneh Randi dirasakan korban sejak pelaku duduk di bangku SMA.

Randi disebut kerap mengamuk pada orang tuanya.

Bahkan, Randi kerap menyakiti dirinya sendiri.

5. Warga dan Polisi Kewalahan Amankan Pelaku

Warga setempat, Fajri Faisal, mengatakan setelah melindas ayahnya, Randi kembali menancap gas kendaraannya untuk kabur

"Masyarakat terpaksa menghentikan paksa, karena si anak sudah tidak bisa lagi diajak kompromi," ujarnya.

Untuk menghentikan Randi, mobil bahkan sampai dipukul menggunakan balok kayu, hingga pelaku bisa ditarik keluar secara paksa.

Meski sudah berada di luar mobil, Randi masih tetap mengamuk berusaha kabur, sampai akhirnya warga berhasil melumpuhkan pelaku, lalu megikatnya.

Setelah Randi diikat oleh warga, pihak kepolisian langsung sampai ke lokasi untuk membawanya ke Mapolres.

Saat membawa ke Mapolres, pihak kepolisian cukup kewalahan karena kondisi tubuh korban juga besar.

Sampai di Mapolres Randi kembali diikat, agar tidak melakukan perlawanan.

6. Sering Keluar Masuk RSJ, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rio Ramadhan, setelah melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi, menyebut pelaku sering keluar masuk RSJ.

"Berdasarkan informasi dari pihak keluarga tersangka bernama Randi (27), sudah sering keluar masuk rumah sakit jiwa," ungkap dia.

Meski demikian, polisi tak akan langsung menyimpulkan tentang kejiwaan pelaku.

Pihak kepolisian mengaku harus melakukan observasi terlebih dahulu pada tersangka bersama dokter rumah sakit jiwa.

"Perbuatan korban ini termasuk tindak pidana menghilangkan nyawa orang, tapi untuk penetapan statusnya kami butuh penyelidikan lebih lanjut," ujar Kasat.

(*/ Tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.