TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian terus menindak tegas aksi protes atau demonstrasi anti-Israel di sejumlah tempat usaha yang dinilai memberikan dukungannya kepada pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Hal ini terjadi di Pakistan di mana ratusan orang telah ditangkap oleh pihak kepolisian dalam beberapa minggu terakhir.
Adapun tindakan ini diambil pihak kepolisian Pakistan menyusul lebih dari 10 serangan massa terhadap gerai waralaba makanan cepat saji asal Amerika Serikat, KFC.
Dikutip dari Reuters, serangan ini dipicu oleh sentimen anti-Amerika Serikat dan penolakan terhadap perang sekutu mereka, Israel, di Gaza, menurut pernyataan pejabat setempat pada Jumat (18/4/2025).
Polisi di kota-kota besar di negara Islam tersebut, termasuk Kota Karachi di selatan, Kota Lahore di timur, dan ibu kota Islamabad, mengonfirmasi sedikitnya 11 insiden di mana gerai KFC diserang oleh pengunjuk rasa bersenjata.
Sedikitnya 178 orang ditangkap, kata pejabat tersebut pekan ini.
Seorang pejabat polisi yang berbicara dengan syarat anonim menyatakan bahwa seorang karyawan KFC bahkan tewas ditembak di sebuah gerai di pinggiran Kota Lahore oleh pria bersenjata tak dikenal.
Pejabat tersebut menambahkan, tidak ada aksi protes saat kejadian, dan pihaknya tengah menyelidiki apakah pembunuhan tersebut dilatarbelakangi sentimen politik atau alasan lain.
Di Lahore, polisi menyatakan bahwa mereka meningkatkan keamanan di 27 gerai KFC di seluruh kota menyusul dua serangan dan lima upaya serangan yang berhasil dicegah.
"Kami tengah menyelidiki peran berbagai individu dan kelompok dalam serangan-serangan ini," kata Faisal Kamran, pejabat senior kepolisian Lahore.
Kamran menambahkan bahwa 11 orang, termasuk anggota partai Islam Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), ditangkap di kota tersebut.
Ia menegaskan bahwa protes tersebut tidak diorganisir secara resmi oleh TLP.
Juru bicara TLP, Rehan Mohsin Khan, menyatakan bahwa kelompoknya "mengimbau umat Islam untuk memboikot produk Israel, tetapi tidak mengeluarkan ajakan protes di luar gerai KFC".
"Jika ada orang yang mengaku sebagai pemimpin atau aktivis TLP terlibat dalam tindakan tersebut, itu harus dianggap sebagai tindakan pribadi yang tidak terkait dengan kebijakan partai," kata Khan.
KFC selama ini dipandang sebagai simbol Amerika Serikat di Pakistan dan menjadi sasaran utama sentimen anti-Amerika selama beberapa dekade terakhir, termasuk melalui protes dan serangan.
Merek-merek Barat telah menghadapi boikot dan bentuk protes lain di Pakistan dan negara-negara mayoritas Muslim lain dalam beberapa bulan terakhir terkait operasi militer Israel di Jalur Gaza.
Perang ini dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina, Hamas, ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang ke Gaza, berdasarkan data Israel.
Sejak saat itu, lebih dari 51.000 warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel, menurut otoritas kesehatan setempat.
Yum Brands menyatakan bahwa merek lainnya, Pizza Hut, juga mengalami dampak yang berkepanjangan dari boikot terkait perang Gaza.
Di Pakistan, merek lokal mulai menguasai pasar minuman cola yang berkembang pesat karena sebagian konsumen menghindari merek Amerika.
Pada 2023, pangsa pasar Coca-Cola di sektor konsumen Pakistan turun menjadi 5,7 persen dari 6,3 persen pada 2022, menurut GlobalData, sementara PepsiCo turun menjadi 10,4?ri 10,8 persen.
Awal bulan ini, ulama agama di Pakistan menyerukan boikot terhadap produk atau merek yang dianggap mendukung Israel atau ekonomi Amerika, tetapi meminta masyarakat tetap damai dan tidak merusak properti.
(Bobby)